
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penentuan strategi yang tepat dalam pengembangan industri manufaktur dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Kaltim dan muaranya dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur mengatakan itu saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Investasi Industri Manufaktur, di Hotel Swiss Belhotel Balikpapan, Rabu (8/6/2022).
Kontribusi industri manufaktur di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menyerap investasi pada tahun 2020 lebih kurang 18,90 persen, atau mulai menunjukkan kenaikan setelah menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar 17,77 persen.
“Kontribusi industri manufaktur menyerap investasi tercatat paling tinggi tahun 2016, yakni 20,51 persen,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Investasi Industri Manufaktur, di Hotel Swiss Belhotel Balikpapan, Rabu (8/6/2022).
Menurut Puguh, meningkatnya kembali kontribusi industri manufaktur ini menjadi awal yang baik untuk diharapkannya meningkat lagi pada tahun selanjutnya. Data tersebut menunjukkan bahwa Kaltim memiliki potensi industri manufaktur yang cukup besar untuk dikembangkan.
“FGD ini membahas bagaimana kita menyediakan informasi berupa identifikasi potensi dan peluang investasi di bidang manufaktur,” ujarnya.
Identifikasi potensi dan peluang investasi di bidang manufaktur, dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan pada bidang penanaman modal di Kaltim dan meningkatkan pemahaman bagi aparatur di lingkungan DPMPTSP Provinsi, Kabupaten/Kota dan instansi terkait.
Puguh juga menyebutkan industri manufaktur memegang peranan penting di dalam perekonomian Indonesia tak terkecuali di Kaltim, karena kemampuannya untuk menghasilkan produk yang dapat diperdagangkan dan membuka lapangan kerja.
“Untuk target investasi Kaltim tahun 2022 ditetapkan pencapaiannya sebesar 54 triliun. Berdasarkan angka realisasi investasi yang dikumulatifkan pada tahun 2021 (Januari-Desember) realisasi PMDN dan PMA di Kalimantan Timur sebesar Rp. 41,18 Triliun, terdiri dari PMDN sebesar Rp. 30,30 Triliun atau 73,58 % dengan 9.291 proyek dan PMA sebesar Rp. 10,88 Triliun atau 26,42 % dengan 1.034 Proyek”sebutnya.
[Intoniswan|ADV|Diskominfo Kaltim]