NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Direktur RSUD Nunukan dr Dulman menyatakan, manajemen memutuskan untuk melakukan penutupan layanan poli klinik rawat jalan selama 2 minggu atau 14 hari kedepan, terhitung mulai hari ini.

“Keputusan ini sudah dipertimbangkan dan sudah mendapat persetujuan ketua tim medis penanganan COVID-19 RSUD Nunukan yang diketuai dr Ferdi,” kata Dulman, Rabu (12/8).

Pertimbangan penutupan layanan poliklinik rawat jalan diambil, setelah adanya seorang tenaga kesehatan (Nakes) RSUD Nunukan terkonformasi positif Covid-19. Sebelumnya, pada 4 Agustus 2020 lalu, salah seorang dokter spesialis RSUD Nunukan telah juga dinyatakan positif Covid-19.

Nakes yang dinyatakan positif itu, kesehariannya bertugas di bagian pelayanan obat atau apoteker. Untuk mencegah penularan dan memberikan rasa aman terhadap Nakes lainnya, RSUD Nunukan menutup sementara kegiatan rawat jalan.

“Informasi dari ketua tim penanganan COVID-19 RSUD, ada 2 orang terkonfirmasi positif terbaru. Masing-masing 1 orang nekes dan 1 orang lagi warga sipil,” ujar Dulman.

Dia menjelaskan, penutupan layanan rawat jalan bukan berarti seluruh kegiatan RSUD Nunukan tutup total. Untuk layanan gawat emergency seperti pelayanan bedah dan operasi kebidanan, tetap dibuka dengan penerapan protokol kesehatan.

Penutupan ini bertujuan memberikan waktu istirahat kepada dokter yang tidak memiliki banyak pasien, untuk menjaga kesehatan imunitas atau daya tahan tubuh. “Kita lihat kondisi terkonfirmasi positif ini. Kalau sembuhnya lebih cepat, mungkin penutupan RSUD dipercepat 1 minggu saja,” terangnya lagi.

Dengan bertambahnya 2 orang terkonfirmasi positif, maka jumlah mereka bertambah menjadi 4 orang dengan rincian 3 orang menjalani isilasi mandiri di rumah, dan 1 orang yaitu dokter spesialis menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Nunukan. “Dari 4 orang terkonfirmasi, hanya 1 orang menjalani perawatan di RSUD Nunukan. Nakes ini memiliki keluhan dan itu permintaan dia sendiri,” jelasnya. (002)

Tag: Covid-19IndonesiaKalimantan UtaraKaltaraKesehatanNunukanPandemi CoronaSARS-CoV-2tenaga kesehatanWabah