Nakes Rutan Samarinda Divaksin COVID-19, Alanta: Warga Binaan Menyusul

Rita Rosadi, dokter Poliklinik Rutan Samarinda bersama perawat mahir dibantu Nakes dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda menerima suntikan vaksin Covid-19 , Rabu (27/1/2021). (Foto Rutan Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kondisi overcrowding dengan tingkat beban mencapai 185% jelas tidak dapat melakukan physical distancing/jaga jarak secara efektif.

Dalam panduan WHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) pun juga telah disebutkan bahwa populasi pada fasilitas penahanan juga masuk ke dalam prioritas pertama untuk vaksin.

Situasi umum seperti ini memang membuat para pelaksana UPT (Unit Pelaksana Teknis) di  Kemenkumham harus berkerja dengan cermat, khusus nya membangun benteng bagi para petugas. Seperti yang di lakukan oleh Rutan Kelas IIA Samarinda, salah satu UPT Kemenkumham yang memiliki fasilitas klinik kesehatan disertai tenaga medis.

Tenaga kesehatan (Nakes)  yang menjadi kunci utama pertahanan melawan Covid 19, khusus nya 1 orang dokter serta 3 orang perawat mahir yang dimiliki Rutan Samarinda, menjadi perhatian khusus dari Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda, Alanta Imanuel Ketaren untuk jadi bagian yang mendapatkan vaksin pada tahap pertama. Dengan berkordinasi dengan pihak pemerintah kota setempat, melalui Dinas Kesehatan kota Samarinda.

Alanta menjelaskan, bahwa dengan segala sumber daya yang dimiliki Rutan akan memastikan, semua orang dalam naungan Rutan Samarinda akan mendapatkan vaksin termasuk warga binaan. Tahap pertama nakes, selanjutnya menyusul warga binaan.

“Saya akan pastikan semua orang dalam Rutan ini akan mendapatkan vaksin termasuk warga binaan saya. Saat ini yang jadi prioritas kami adalah tenaga kesehatan yang bertugas di rutan, karena mereka inilah yang jadi benteng terdepan kami untuk melawan Covid,” jelas Alanta.

Ia juga menjelaskan hasil kordinasi pihak nya dengan Dinas Kesehatan Kota Samarinda serta Klinik Kimia Farma DI Panjaitan, bersedia membantu memfasilitasi pemberian vaksin Covid 19 pada Nakes Poliklinik Rutan Kelas IIA Samarinda tahap pertama yang berjumlah 4 orang, pada Rabu (27/01).

Setelah menerima vaksin, Nakes Poliklinik rutan tepatnya dr. Rita Rosadi membagi pengalaman nya saat menerima vaksin. Sebelum imunisasi, mereka yang divaksin diberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab untuk mengetahui kondisi terkini calon penerima vaksin.

“Ikut vaksin tahap pertama ini sedikit tegang ya, setelah suntik  rasanya itu sempat pegal dan linu di tempat yang disuntik beberapa jam aja,” ucap Rita.

“Seperti halnya semua vaksin, vaksin BNT162b2 Covid-19 mRNA dapat menyebabkan efek samping, namun tak semua akan merasakan,” ujar Rita. (*/001)

Tag: