Namalasa: Kebutuhan BBM Subsidi bagi Nelayan di Ende Terpenuhi dengan Baik

Seorang nelayan di Ende, Namalasa saat menjawab pertanyaan Menteri ESDM, Arifin Tasrif. (Foto Kementerian ESDM)

ENDE.NIAGA.ASIA – Namalasa (52), salah seorang nelayan di Kabupaten Ende yang ditemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, mengatakan, selama ini kebutuhan BBM bagi nelayan terpenuhi dengan baik. Dirinya dan komunitas nelayan sekitar merasa terbantu dengan adanya SPBU Kompak BBM Satu Harga di wilayahnya yang menjual harga BBM subsidi jenis solar sebesar Rp 5.150 per liternya.

“Kami biasa pergi melaut jam 5 sore. Isi BBM selama ini tidak ada kesulitan. Kami senang dan merasa terbantu dengan adanya program BBM Satu Harga,” ungkap Namalasa, Rabu (31/5/2022).

Lembaga penyalur BBM PT Pertamina (Persero) di Kabupaten Ende berjumlah 10 titik, dengan tipe penyalur SPBU 3 titik, SPBU Kompak 1 titik, SPBN 1 titik, SPBU Mini 1 titik dan AMT 4 titik.

Sebagai informasi, TBBM Ende melakukan rata-rata penyaluran BBM sekitar 5,6 juta Liter per bulannya. TBBM Ende mendapatkan Suplai BBM via kapal tanker yang berasal dari Fuel Terminal Tenau, Fuel Terminal Maumere, dan Integrated Terminal Manggis.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif melakukan peninjauan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (31/5). Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda Menteri ESDM di Kabupaten Ende dalam rangka mengikuti Peringatan Hari Lahir Pancasila bersama Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2022.

TBBM Ende memiliki fungsi strategis dalam memastikan ketersediaan pasokan dan distribusi BBM di wilayah Kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, meliputi Kabupaten Ende, Nagaek, Ngada, dan Manggarai Timur. Salah satunya adalah memasok kebutuhan BBM untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) H. Hasan Aroboesman di Kabupaten Ende.

“Saya ingin memastikan seluruh fasilitas penyimpanan BBM Pertamina dari Sabang sampai Merauke dalam mendukung kebutuhan BBM dan energi untuk masyarakat beroperasi dengan baik,” ujar Arifin.

Menteri Arifin juga meminta Pertamina memastikan aktivitas operasional TBBM Ende memperhatikan keselamatan lingkungan kerja dengan baik. Mengingat lokasi TBBM yang berdekatan dengan laut dan memiliki fasilitas Jetty Head untuk pipa penyaluran BBM dari kapal ke tangki penyimpanan.

“Pastikan tidak ada tumpahan (minyak), dari awal harus disupervisi dan dikontrol dengan baik, harus bisa menjaga kelestarian lingkungan dan laut sekitar,” ujar Arifin.

TBBM Ende memiliki instalasi 7 buah Tangki Timbun, 2 Jetty Head/Dermaga terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), 4 Bay Filling Shed, 9 armada mobil tangki BBM. Produk BBM di TBBM Ende ini adalah Pertamax, Pertalite, Biosolar, Kerosene dan Avtur.

Usai berkunjung ke TBBM Ende, Menteri Arifin bersama rombongan melanjutkan peninjauan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nelayan. SPBU ini merupakan salah satu SPBU BBM Satu Harga yang berlokasi di Kabupaten Ende.

Menteri Arifin ingin memastikan keamanan pasokan BBM Satu Harga di SPBU Kompak sehingga dapat melayani kebutuhan BBM bagi nelayan dan warga sekitar.

“Pastikan kebutuhan BBM untuk nelayan terpenuhi supaya nelayan dapat terus menangkap ikan”, pinta Arifin.

Dalam kunjungan ini Menteri ESDM didampingi oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi, Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfons dan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono.

Sumber: Humas Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan