Napi Lapas Samarinda Tewas dengan Banyak Memar

Hendra saat diwawancarai wartawan di sela pelaporan keluarga ke Polresta Samarinda, Selasa (11/2) sore. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Napi Lapas Samarinda Ahmad Sukur (34), pagi tadi dilaporkan meninggal dengan banyak luka memar di punggung dan pinggangnya. Diduga, dia korban penganiayaan di dalam Lapas.

Kabar meninggalnya Sukur seorang napi kasus narkoba itu, diterima keluarga korban sekira pukul 05.00 Wita, dari petugas Lapas saat ada di RSUD AW Syachranie Samarinda. Korban lantas dibawa ke rumahnya, di Tenggarong

Namun demikian, ada temuan ganjil saat korban hendak dimandikan, sebelum dimakamkan. Di bagian belakang badannya, tepatnya punggung dan pinggang, ditemukan banyak luka memar.

Keluarga curiga, Sukur diduga jadi korban penganiayaan di dalam Lapas. Apalagi, pada jenazah korban ditemukan darah mengering di bagian hidung. Selain itu, semasa hidup, Sukur pernah mengeluhkan dipukuli di dalam Lapas.

Tim INAFIS Polres Kutai Kartanegara, sempat melakukan visum ada jenazah korban, dan memang menemukan banyak luka memar di bagian belakang tubuh korban. Sehingga keluarga disarankan untuk melapor ke Polresta Samarinda, mengingat kejadian berada di Samarinda.

“Jadi, keluarga melapor ke Polresta Samarinda, untuk meminta kejelasan, dan kepastian hukum,” kata salah seorang keluarga korban, Hendra (40), ditemui wartawan di Mapolresta Samarinda, Selasa (11/2) sore.

Hendra juga menerangkan, semasa hidup, dia pernah mengeluhkan sakit akibat dipukuli di dalam Lapas. “Benar tidaknya itu, nanti kepolisian yang memastikan melalui penyelidikannya,” ujar Hendra.

Kalapas Kelas IIA Samarinda Ilham Agung membenarkan korban meninggal tadi pagi. Namun demikian, dia menerima telepon dari kepolisian adanya aduan keluarga korban.

“Ada aduan dari pihak keluarga,” kata Kalapas Kelas IIA Samarinda Ilham Agung ditemui di kantornya.

Ilham sempat membantah adanya pengeroyokan terhadap korban, hingga meninggal dunia. Namun demikian, begitu ditanyakan wartawan sebab luka memar di bagian punggungnya, Ilham pun terkejut.

“Kita akan telusuri informasi itu, melakukan penyelidikan internal di dalam Lapas, dengan membentuk tim. Kami terbuka untuk penyelidikan kepolisian. Kami membantu, seperti apa yang dilakukan kepolisian,” ungkap Ilham. (006)