
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Upaya memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika terus diperkuat Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan sepanjang 2025.
Berbagai langkah strategis, mulai dari penindakan hukum, pencegahan, hingga rehabilitasi, membuahkan hasil.
Kepala BNNK Balikpapan Kombes Pol Bonifasio Rio Rahadianto menerangkan, selama tahun berjalan pihaknya berhasil membongkar tiga perkara besar narkotika dengan barang bukti yang tergolong signifikan.
Salah satu kasus menonjol adalah pengungkapan peredaran sabu yang melibatkan warga negara asing, dengan total barang bukti mencapai lebih dari dua kilogram.
Selain itu, aparat juga mengamankan satu perkara sabu seberat sekitar 1,5 kilogram yang melibatkan tersangka perempuan asal Aceh, serta satu kasus ganja dengan barang bukti mendekati satu kilogram.
Jika ditotal, keseluruhan narkotika yang berhasil diamankan mencapai sekitar 4,4 kilogram bruto.
“Seluruh penanganan perkara tersebut kami lakukan secara terpadu bersama BNN Provinsi Kaltim, sehingga proses penegakan hukumnya berjalan efektif dan terukur,” kata Bonifasio, dalam giat konferensi pers akhir tahun Selasa 30 Desember 2025.
Dijelaskan, penindakan tersebut menjadi bagian dari strategi berkelanjutan dalam menekan peredaran gelap narkotika di Balikpapan.
Di sisi lain, pendekatan non-penal juga menunjukkan capaian signifikan. Layanan Tim Asesmen Terpadu (TAT) mencatat sebanyak 52 orang telah mendapatkan asesmen, jauh melampaui target awal yang hanya 14 orang.
Menurut Bonifasio, tingginya angka tersebut mencerminkan kebutuhan masyarakat terhadap layanan asesmen, dalam penanganan kasus narkotika.
Upaya pencegahan dilakukan secara masif melalui 118 kegiatan sosialisasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang menjangkau lebih dari 16 ribu peserta.
Mayoritas sasaran kegiatan ini berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa, disusul masyarakat umum serta pekerja.
Penguatan lingkungan berbasis masyarakat turut dilakukan dengan menetapkan Kelurahan Baru Ilir, sebagai wilayah binaan Program Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) tahun 2025.
Selain itu, BNNK Balikpapan juga mendorong ketahanan keluarga melalui edukasi parenting kepada puluhan keluarga, serta membentuk puluhan relawan dan penggiat P4GN sebagai motor penggerak di tingkat komunitas.
Langkah deteksi dini diwujudkan melalui tes urin massal terhadap hampir lima ribu peserta.
Hasilnya, sebagian besar dinyatakan negatif, sementara puluhan lainnya teridentifikasi positif dan ditindaklanjuti sesuai prosedur.
Pada sektor rehabilitasi, Klinik IPWL BNNK Balikpapan sepanjang 2025 melayani puluhan klien dengan berbagai skema layanan, mulai dari rawat jalan, asesmen lanjutan, hingga rujukan rawat inap.
Data menunjukkan mayoritas klien berasal dari kelompok usia produktif, dengan jenis zat yang paling banyak disalahgunakan masih didominasi sabu.
“Ini menjadi pengingat bahwa ancaman narkotika masih nyata, khususnya di kalangan usia produktif. Karena itu, kami akan terus memperkuat kolaborasi dan pendekatan komprehensif,” demikian Bonifasio.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanBNN BalikpapanNarkoba