
SYDNEY.NIAGA.ASIA — Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, mewajibkan pelaporan hasil tes antigen cepat pada Rabu (12/1) menyusul laporan 21 kematian akibat COVID-19.
Dilansir Associated Press, Perdana Menteri Negara Bagian Dominic Perrottet mengatakan, penduduk yang tidak mendaftarkan tes antigen cepat positif akan menghadapi denda hingga 1.000 dolar Australia (US$721) yang diterapkan mulai pekan depan.
Perrottet mengatakan, proses pendaftaran hasil antigen itu sederhana, dan akan membantu pejabat kesehatan memberikan lebih banyak dukungan kepada mereka sesuai kondisi kesehatannya.
Tercatat 21 kematian yang dilaporkan di New South Wales pada hari Rabu, melampaui rekor sebelumnya yaitu 18 kematian pada hari Senin (10/1). Negara bagian itu juga melaporkan 34.759 kasus COVID-19 baru dan 2.242 rawat inap, termasuk di antaranya 175 pasien dalam perawatan intensif.
Negara bagian Victoria, dengan ibu kotanya Melbourne menjadi tuan rumah turnamen Australia Terbuka mulai minggu depan, juga melaporkan 21 kematian pada Rabu bersama dengan 40.127 kasus baru.
Angka itu di disampaikan di tengah pengumuman pemerintah negara bagian, bahwa 1.000 mahasiswa kesehatan tahun pertama dan pensiunan perawat akan direkrut sebagai pemberi vaksin atau vaksinator, untuk memenuhi peningkatan permintaan vaksinasi booster.
Wakil Perdana Menteri James Merlino mengatakan sistem perawatan kesehatan negara bagian itu sedang terbebani, di mana sekitar 6.600 pekerja tidak bertugas setelah dites positif atau melakukan kontak dekat dengan kasus positif.
Perintah pandemi baru mulai berlaku di Victoria pada hari Rabu membuat suntikan booster menjadi wajib bagi pekerja kritis di berbagai bidang termasuk perawatan kesehatan, perawatan cacat, perawatan lanjut usia, layanan darurat, fasilitas pemasyarakatan, karantina hotel, dan distribusi makanan.
Pekerja di bidang manufaktur, distribusi, dan pengemasan makanan dan minuman akan diizinkan untuk terus bekerja setelah melakukan kontak dekat dengan kasus positif COVID-19.
Sumber : Associated Press | Editor : Saud Rosadi
Tag: Covid-19Internasional