
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari wajah Siswandi bin Munajid bin Nurdi (56), marbot Masjid Bintang Sunnah di Jalan Anggur, Sidodadi, Samarinda Ulu. Pria kelahiran Lamongan yang bermukim di Kota Samarinda sejak masih merangkak ini mengaku tak pernah membayangkan dirinya akan menginjakkan kaki di Tanah Suci pada tahun 2025.
Ia menjadi salah satu dari banyaknya marbot yang berangkat di tahap awal program umroh gratis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim), yang digagas Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.
“Alhamdulillah saya senang sekali atas program umroh ini. Bagi saya ini program langka. Saya sendiri tidak menyangka ide seperti ini dimasukkan dalam program pemerintah daerah. Ini bukti kepedulian kepada rakyat yang sering dipandang sebelah mata,” ujarnya haru.
Siswandi mengungkapkan, dirinya merasa keberangkatan ini semata-mata kehendak Allah. Dari ribuan marbot se-Kota Samarinda, ia dan beberapa rekannya terpilih untuk berangkat pada tahap awal.
“Seperti mimpi saja. Dengan kondisi ekonomi saya saat ini, rasanya tidak mungkin bisa umroh. Tapi Allah Maha Kaya dan Maha Berkehendak. Jika sudah dipanggil, akan dipilih siapa yang dikehendaki,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa modal utama untuk dapat berangkat umroh adalah niat, tekad, doa, dan usaha. Jika semua sudah dilakukan, maka Selebihnya biarkan Allah menentukan.
“Pertama punya niat dan azzam, disertai ikhtiar. Misalnya, kita membuka tabungan atau usaha lainnya. Kalau sudah, serahkan pada Allah,” terangnya.
Saat ditanya bagaimana awal mula ia bisa masuk dalam daftar penerima program Umroh Gaspol, Siswandi pun mengaku perjalanannya cukup panjang. Sudah tujuh tahun ia menjadi marbot Masjid Bintang Sunnah, dan beberapa kali mencoba mendaftar umroh gratis dari berbagai sumber.
“Sudah beberapa kali ikut daftar umroh gratis lewat Facebook, dan melalui pengurus masjid. Setelah itu nggak pernah ada kabar. Hingga kemudian saya ada mendengar isu tentang program umroh Gaspol dari Pemprov Kaltim,” kisahnya.
Awalnya ia tidak terlalu menanggapi karena khawatir hanya sekedar rumor. Namun setelah informasi itu benar-benar sampai ke pengurus masjid dan proses pendaftaran dibuka, ia pun mengikuti semua tahapan.
Meski ada beberapa kendala administratif, bantuan dari berbagai pihak serta petunjuk dari Pemprov membuat prosesnya berjalan lancar. Pada akhirnya, nama Siswandi masuk daftar program umroh Gaspol 2025.
Baginya, perjalanan ke Tanah Suci merupakan pengalaman paling berharga seumur hidup. Semua hal menjadi sangat menarik. Biasanya hanya melihat Makkah dari tv, hp, buku, atau ceramah, kali ini ia bisa melihatnya sendiri.
“Nggak disangka-sangka pada akhirnya bisa langsung melihat sendiri, menginjakkan kaki sendiri, melihat sendiri tempat-tempat terbaik di dunia ini,” syukurnya.
Ia berharap Allah kembali memberinya umur panjang dan kesempatan untuk kembali ke Tanah Suci, bahkan setiap tahun jika mampu. Di akhir wawancara, Siswandi menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Gubernur Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, dan seluruh jajaran Pemprov Kaltim.
Ia juga berterima kasih kepada pengurus masjid serta pihak travel yang mendampingi sejak keberangkatan hingga kembali ke tanah air dengan selamat.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya, dan setulus-tulusnya atas program umroh yang telah terealisasi tahun 2025 ini. Semoga membawa keberkahan bagi Kota Samarinda dan seluruh rakyat. Semoga semua usaha dan perbuatan yang telah diprogramkan bermanfaat serta menjadi pemberat timbangan amal kelak,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial Diskominfo Kaltim
Tag: Umroh