
TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA – Pada Mei 2025, total ekspor komoditi melalui pelabuhan di Kalimantan Utara (Kaltara) mencapai US$116,45 juta, mengalami penurunan sebesar 58,56 persen dibanding kondisi Mei 2024 yang mencapai US$280,99 juta. Sedangkan nilai impor Provinsi Kaltara Mei 2025 mencapai US$ 89,37 juta atau mengalami penurunan 22,75 persen dibandingkan dengan impor Mei 2025.
Penurunan nilai ekspor antara lain disebabkan menurunnya ekspor hasil tambang (batubara) 65,95 persen menjadi US$364,09 juta, dan ekspor hasil industri yang turun sebesar 23,61 persen menjadi US$189,21 juta.
“Meski demikian neraca perdagangan Provinsi Kaltara pada bulan Mei 2025 mengalami surplus sebesar US$27,08 juta, mengalami penurunan sebesar 58,56 persen jika dibandingkan dengan neraca perdagangan pada Mei 2024 yang surplus sebesar US$165,29 juta,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, Mas’ud Rivai dalam konferensi pers, Selasa (01/7/2025).

Nilai ekspor Provinsi Kaltara periode Januari–Mei 2025 turun 57,14 persen dibanding periode yang sama di tahun 2024, yaitu dari US$1.326,25 juta menjadi US$568,37 juta. Penurunan ekspor Januari–Mei 2025 dibanding periode tahun lalu disebabkan oleh menurunnya ekspor non migas 57,17 persen dari US$1.322,04 menjadi US$566,24 juta, sedangkan ekspor migas turun sebesar 49,40 persen, yaitu dari US$4,21 juta menjadi US$2,13 juta.
Ekspor Provinsi Kaltara pada Mei 2025 tercatat US$116,45 juta, turun 58,56 persen dibanding Mei 2024. Demikian juga dengan ekspor nonmigas yang turun sebesar 58,34 persen, yaitu menjadi US$115,68 juta.
Ekspor Asli Provinsi Kalimantan Utara
BPS Kaltara melaporkan, pada Januari–Mei 2025, ekspor asli Provinsi Kaltara mencapai US$559,48 juta, mengalami penurunan 19,35 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai US$693,68 juta.

Secara lebih terperinci, sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor hasil tambang sebesar 34,45 persen atau menjadi US$364,09 juta, dan ekspor migas yang turun sebesar 57,12 persen. Sementara itu, sektor hasil industri dan hasil pertanian naik masing-masing sebesar 42,40 persen dan 66,87 persen dibanding kondisi Januari–Mei 2024.
”Pada Mei 2025, total ekspor asli Provinsi Kaltara melalui pelabuhan di luar Provinsi Kaltara mencapai US$13,38 juta. Tiga provinsi utama yaitu Jawa Timur sebesar US$12,37 juta, Sulawesi Selatan sebesar US$0,76 juta, dan DKI Jakarta sebesar US$0,24 juta,” papar Mas’ud.
Lima negara tujuan ekspor Kaltara
Lima negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kaltara pada Mei 2025 adalah Tiongkok, Filipina, India, Kamboja, dan Thailand dengan nilai ekspor masing- masing mencapai US$51,62 juta, US$24,44 juta, US$17,79 juta, US$7,64 juta, dan US$4,88 juta.

”Peranan kelima negara tersebut dalam ekspor Provinsi Kaltara mencapai 91,34 persen terhadap total ekspor Mei 2025,” ujar Mas’ud.
Total nilai ekspor pada periode Januari–Mei 2025 ke 8 negara tujuan mencapai US$523,97 juta atau turun 57,14 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor ke sebagian besar negara tujuan utama seperti Tiongkok sebesar 38,15 persen, Filipina sebesar 44,48 persen, India sebesar 78,80 persen, dan negara lainnya sebesar 73,29 persen.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advertorial
Tag: ekspor kaltara