Nilai Ekspor Kaltim Bulan September 2022 Turun 10,16 Persen

Ekspor nonmigas hasil tambang Kaltim Januari–September 2022 naik sebesar 72,55 persen. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA -Nilai ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) pada September 2022 mencapai US$3,33 miliar, turun 10,16 persen dibanding dengan ekspor Agusutus 2022. Tapi, jika dibanding September 2021, nilai ekspor naik sebesar 38,88%.

“Ekspor nonmigas September 2022 mencapai US$3,08 miliar, turun 6,50 persen dibanding Agustus 2022,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur atau BPS Kaltim, Yusniar Juliana, dalam keterangan resminya, Selasa (01/11/2022).

Sumber: BPS Kaltim.

Secara kumulatif, nilai ekspor migas Kaltim Januari–September 2022 mencapai US$2,10 miliar atau naik 160,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$24,52 juta atau naik 61,51 persen.

baca juga:

September 2022, Impor Migas Kaltim US$155,75 Juta

Menurut Yusniar, penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2022 terhadap Agustus 2022 terjadi pada golongan barang lemak/minyak hewani atau nabati yang turun US$185,47 juta (42,58 persen), sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada golongan barang pupuk yang naik US$11,90 juta (14,92 persen).

Sedangkan menurut sektor, ekspor nonmigas hasil tambang Januari–September 2022 naik sebesar 72,55 persen dan ekspor hasil industri naik sebesar 23,84 persen sedangkan ekspor hasil pertanian turun 27,31 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.

Sumber: BPS Kaltim.

“Nilai ekspor nonmigas September 2022 ke Tiongkok adalah yang terbesar yaitu US$999,41 juta, disusul Jepang sebesar US$401,25 juta dan Philipina sebesar US$340,72 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 56,53 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$570,60 juta dan US$134,75 juta,” kata Yusniar.

Menurut pelabuhan asal barang, ekspor Kalimantan Timur terbesar pada Januari–September 2022 berasal dari Pelabuhan Samarinda dengan nilai US$7,18 miliar (26,98 persen), diikuti Pelabuhan Balikpapan sebesar US$5,80 miliar (21,78 persen) dan Pelabuhan Tanjung Bara sebesar US$4,71 miliar (17,70 persen)

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: