Nilai Ekspor Nunukan Tahun 2019 Capai Rp 105 miliar

Hasil produksi buah kelapa sawit PT Sebakis Inti Lestari (Foto : Humas Pemkab Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Nilai ekspor minyak kelapa sawit (CPO), rumput laut serta bungkil kelapa sawit (BKS) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sepanjang Januari hingga Oktober Tahun 2019 mencapai angka USD 7,516 juta, atau setara Rp105,229 miliar.

Angka ini diperkirakan terus meningkat di tahun 2020 mendatang, seiring membaiknya mutu dan kualitas produksi budidaya petani rumput laut, dan hasil pengolahan CPO kelapa sawit di tiap perusahaan.

“Komoditi kita mulai menembus pasar-pasar ekspor. Ini bukti pemerintah serius mengembangkan sektor ekonomi,” kata Kabag Humas dan Protokol Setkab Nunukan Hasan Basri Mursali, Jumat (22/11).

Berdasarkan data Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, nilai ekspor tiga komoditi, yang tercatat berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA) sepanjang Januari hingga Oktober tahun 2019 mencapai angka USD 7,516.

Produksi CPO masih merupakan penyumbang terbesar dari nilai ekspor secara keseluruhan, dimana angka penjualan mencapai hampir Rp 90 miliar per tahun. Sedangkan sisanya, disumbangkan oleh ekspor rumput laut dan BKS. “Ekspor rumput laut dan BKS baru berjalan, berbeda dengan kegiatan eskpor CPO yang telah lama,” sebutnya.

Meskipun memiliki beberapa perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nunukan, tidak semua perusahaan melakukan ekspor CPO. Melainkan, hanya perusahaan PT. Sebakis Inti Lestari (PT SIL) dengan negara tujuan Malaysia.

Data ekspor mencacat, PT SIL telah melakukan ekspor pada 25 Januari dengan nilai Rp 20,512 miliar, pada 15 Februari senilai Rp 13,048 miliar, pada 25 Maret senilai Rp 13,048 miliar, pada 11 Mei senilai Rp 13,300 miliar, dan 27 September senilai Rp. 18,181 miliar. “Tahun 2019 ada 6 kali kegiatan eskpor COP perusahaan PT SIL dengan negara tujuan Malaysia,” tambah Hasan.

Untuk ekspor rumput, pengiriman komoditi hasil laut dilakukan oleh perusahaan CV Buana Mandiri Sejahtera, pada tanggal 6 Februari senilai Rp 1,499 miliar, dan 15 Februari senilai Rp 1,540 miliar dengan negara tujuan Korea Selatan.

Ekpor serupa dilakukan pula oleh PT Sebatik Jaya Mandiri, dimana pada tanggal 15 November 2019 sukses mengiriman rumput laut ke Negara China dengan nilai eskpor sebesar Rp 514,5 juta. “Ada dua perusahaan pengeskpor rumput laut kita, masing-masing perusahaan memiliki perusahaan Buyer berbeda negara,” terangnya.

Kegiatan ekspor yang baru-baru dijalankan adalah eskpor BKS oleh PT Tirta Madu Sawit Jaya. Perusahaan kelapa sawit ini, sudah dua kali menjalin kerjasama dengan perusahaan China, dan satu kali dengan perusahaan Vietnam “Eskpor ke China tanggal 15 Mei senilai Rp3,626 miliar, dan 8 Agustus senilai Rp 3,393 miliar. Sedangkan tanggal 12 November tujuan Vietnam senilai Rp 3,265 miliar,” tutupnya. (002)