Nilai Surplus Neraca Perdagangan Juli Lebih Rendah Dibandingkan Juni 2024

Presiden Joko Widodo secara resmi melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat pada Jumat 26 Juli 2024, di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. (Foto: BPMI Setpres/Vico)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2024 mencatatkansurplus sebesar USD0,47miliar. Surplus perdagangan Juli 2024 terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 2,61miliar dan defisit migas sebesar USD2,13miliar.

Meskipun surplus, nilai surplus Juli 2024 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan surplus Juni 2024 yang sebesar USD 2,39miliar. Angka surplus tersebut juga masih lebih rendah dari surplus pada Juli 2023 yang mencapaiUSD 1,29miliar.

“Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Juli 2024. Meskipun perbandingan nilai surplus periode ini dengan bulan lalu maupun dengan periode Juli tahun lalu tercatat lebih rendah, Indonesia tetap melanjutkan surplus perdagangan selama 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ada tiga negara mitra dagang penyumbang surplus terbesar bagi Indonesia selama Juli 2024. Ketiga negara tersebut adalah India, Amerika Serikat (AS), dan Filipina yang menyumbangkantotal surplusUSD 3,03 miliar bagi Indonesia.

Sementara itu, penyumbang defisit perdagangan nonmigas terdalam pada Juli 2024 adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Singapura, dan Australia yang totalnya mencapai USD 3,42miliar.

Secara kumulatif, neraca perdaganganIndonesiamencatatkan surplus selama periode Januari –  Juli 2024 sebesar USD 15,92 miliar. Surplus tersebut dihasilkan dari surplus nonmigas sebesar USD 28,16 miliar dan defisit migas sebesar USD 12,24miliar.

“Angka surplus ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 21,20 miliar,”kata Mendag Zulkifli Hasan.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: