NTP Kaltim September 2022 Naik 6,34 Persen

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Peningkatan NTP (Nilai Tukar Petani) Kalimantan Timur (Kaltim) bulan September 2022, menurut Badan Pusat Statistik (Kaltim) Kaltim disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang naik sebesar 6,34 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) hanya naik sebesar 1,89 persen.

“NTP per subsektor Provinsi Kaltim September 2022 yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 91,30; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 114,16; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 154,36; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 109,18; dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 97,89,” ujar Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur, Dr. Yusniar Juliana Nababan, S.Si,  MIDEC, hari ini, Senin (03/10/2022).

“Pada  September 2022, hanya satu subsektor yang mengalami peningkatan NTP yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat (10,13 persen),” katanya.

Sementara itu, empat subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan (-1,47 persen), subsektor hortikultura (-0,65 persen), subsektor peternakan (-0,17 persen), dan subsektor perikanan (-1,50 persen).

Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kaltim  September 2022 sebesar 123,23 atau naik 3,58 persen dibanding NTUP pada bulan Agustus 2022 yang tercatat sebesar 118,97.

“ Terdapat dua subsektor yang mengalami peningkatan NTUP yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan,” kata Yusniar.

Sumber: BPS Kaltim

Selain  itu BPS juga mencatat beberapa fenomena mempengaruhi ekonomi Kaltim  bulan September 2022 yaitu, Pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis solar, pertalite, dan pertamax per 3 September 2022. Kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan harga-harga komoditas lain.

Kemudian, terdapat penambahan rute penerbangan di Bandara SAMS Balikpapan. Kelonggaran syarat penerbangan bagi pelaku perjalanan.

“Harga batu bara masih meningkat. Harga minyak dunia mengalami pelemahan sejak Juli 2022. Harga TBS dan CPO kembali menunjukkan adanya peningkatan,” ujarnya.

BPS juga mencatat, pada wilayah sentra produksi hortikultura di Jawa Timur sebagai pemasok memasuki masa panen sejak Agustus 2022 berdampak pada pulihnya pasokan dan berimbas pada penurunan harga beberapa komoditas hortikultura, seperti cabai dan bawang merah.

“Pemerintah Provinsi Kaltim melakukan intervensi pasar untuk menjaga harga komoditas di Kaltim,” kata Yusniar.

[ADV Diskominfo Kaltim | Intoniswan]

Tag: