Omicron BA.4-BA.5 Biang Keladi Lonjakan Covid di AS dan Italia

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan sub-varian BA.4 dan BA.5 diduga menyumbang 70 persen lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat sejak 2 Juli.

Sementara  Italia melaporkan lebih dari 100 ribu kasus Covid-19 pada Selasa (5/7), tertinggi sejak Februari. Lonjakan angka infeksi ini disebut imbas sub-varian Omicron, BA.5. Lebih rinci Kementerian Kesehatan Italia mencatat kasus harian mencapai 132.274 kasus, sedangkan angka kematian 94 jiwa.

Reuters melaporkan, sejauh ini BA.4 menyumbang 16,5 persen dari varian di AS, sementara BA.5 tercatat 53,6 persen dari kasus yang terkonfirmasi. Padahal 25 Juni lalu sub-varian BA.4 dan BA.5 mencapai 52 persen.

Pakar kesehatan menilai sub-varian ini lebih mudah bermutasi dan sulit terdeteksi di tubuh.

“Sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5 bahkan lebih bermutasi daripada Omicron asli, yang berarti bahwa sistem kekebalan kita mengalami kesulitan mengenali sub-varian baru ini, terlepas dari apakah kita sebelumnya telah divaksinasi atau terinfeksi,” ujar ahli penyakit menular Universitas New York, Celine Gounder dikutip The Hill.

Gounder juga menilai petunjuk awal bahwa sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5 mungkin lebih mematikan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dari Omicron asli.

Badan Makanan dan Obat-obatan (FDA) merekomendasikan agar perusahaan vaksin Covid-19 mengubah komponen suntikan booster mereka mulai musim gugur itu. Langkah itu dianggap perlu untuk melawan BA.4 dan BA.

Gounder menekankan masyarakat tak perlu menunggu vaksin terbaru untuk mendapat suntikan booster.

“Vaksin yang diperbarui tak akan tersedia paling cepat hingga Oktober. Itu lebih dari empat bulan lagi. Itu risiko yang besar,” ujar dia.

Italia laporkan 100 Ribu Kasus

Sementara  Italia melaporkan lebih dari 100 ribu kasus Covid-19 pada Selasa (5/7), tertinggi sejak Februari. Lonjakan angka infeksi ini disebut imbas sub-varian Omicron, BA.5.

Lebih rinci Kementerian Kesehatan Italia mencatat kasus harian mencapai 132.274 kasus, sedangkan angka kematian 94 jiwa, demikian dikutip Reuters.

Negara ini disebut tengah mengalami kenaikan kasus akibat sub varian Omicron BA.5.

Pada 17 Juni, kasus aktif Covid-19 di Italia kurang dari 575 ribu kasus. Kemudian pada akhir pekan lalu, kasus aktif melonjak sekitar 75 persen hanya dalam kurun waktu dua pekan dengan 1,01 juta kasus.

Menanggapi penambahan kasus harian itu, pemerintah kemudian menerapkan sejumlah aturan.

Business Standard melaporkan aturan tersebut di antaranya mewajibkan pemakaian masker di dalam ruangan bagi yang memiliki risiko kesehatan tertentu, dan anjuran untuk bekerja dari jarak jauh.

Selain itu, protokol yang berlaku di tempat kerja swasta juga melarang masuk karyawan dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius. Bagi pekerja yang menunjukkan gejala seperti flu juga wajib melapor bos mereka secara tepat waktu.

Sumber: Reuters | Editor: Intoniswan

Tag: