Orang Samarinda dan Bontang Paling Gemar Berwisata, Derawan Paling Favorit

Hamparan resort di destinasi wisata paling favorit, Derawan, berkembang mengokuvasi laut. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Hasil Survey Wisatawan di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2021 yang dilansir Dinas Pariwisata Kaltim menunjukkan, orang Samarinda dan Bontang berada diurutan pertama dan kedua paling gemar berwisata (rekreasi/liburan) di Kalimantan Timur (Kaltim). Sedangkan orang Balikpapan berada diurutan ketiga.

Destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan dari ketiga kota tersebut adalah Pulau Derawan (Berau), Pantai Beras Basah (Bontang), dan Mahakam Lapion Garden, susur Sungai Mahakam, dan Mangrove Graha (Balikpapan).

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni dihadapan lebih kurang 40 wartawan peserta acara Capacity Building dan Temu Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kaltim Tahun 2021 yang dilaksanakan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim di Pulau  Maratua, Berau selama tiga hari, mulai hari Jumat (5/11/2021) hingga hari Minggu (7/11/2021) lalu.

Menurut Sri Wahyuni, sebelum pandemi COVID-19, atau pada tahun 2019,  kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) termasuk wisatawan lokal dari Kaltim tercatat 7.085381, setelah datang pandemi tahun 2020 anjlok ke angka 2.884329, dan tahun 2021, turun lebih dari separuhnya.

Khusus wisnus dari Kaltim, didominasi orang Samarinda dengan persentase 24,5%, kemudian Bontang 17,1%, dan Balikpapan 16,1%.  Kemudian menyusul orang Paser 9,0%, Tenggarong 4,1%, Berau 3,2%.

“Sedangkan daerah lainnya, Mahulu, Kubar, Kutim, dan Penajam Paser Utara rata-rata 1% saja,” kata Sri Wahyuni yang mantan Kadis Pariwisata Kutai Kartanegara ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni menjajal sepeda sewaan di Pulau Derawan. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

Sedangkan wisnus dari luar Kaltim yang datang ke Kaltim, berada diurutan teratas dari Jakarta yakni 4,7%, Makassar 1,2%, dan Mamuju 1,0%.

“Kita berharap setelah pembatasan kegiatan masyarakat dilonggarkan pemerintah dan Kaltim sudah di zona hijau, angka kunjungan wisnus kembali meningkat. Hal itu akan sangat membantu ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha di sektor pariwisata,” katanya.

Sri Wahyuni juga menjelaskan, hasil survey menunjukkan, tujuan kunjungan wisnus dan wisatawan lokal Kaltim adalah, sebanyak 85,8% murni untuk berwisata, berkunjung ke Kaltim dalan rangka bisnis/dagang/dinas 4,7%, untuk pendidikan/penelitian sebanyak 3,9%, dan menghadiri pertemuan dan rapat 2,2%.

“Sisanya kurang lebih  1,1% berkunjung ke Kaltim dalam rangka dinas dan lainnya,” ujarnya.

Masih berdasarkan hasil survey Dinas Pariwisata Kaltim, terdapat 24 destinasi wisata favorit di Kaltim yang dikunjungi wisnus dengan persentase rata-rata 5,0%. Dua destinasi wisata yang menonjol dikunjungi adalah Pulau Derawan dengan angka 8% dan Pantai Beras Basah 7,0%.

“Sebaran destinasi wisata yang dikunjungi wisnus merata,” ungkapnya

Jaga Kelestarian Alam dan Budaya

                Di bagian lain penjelasannya, Sri Wahyuni mengingatkan stake holder di kabupaten/kota untuk menjaga kelestarian alam dan budaya di daerah masing-masing sebab, hasil survey juga membuktikan, sebagian besar wisnus/wislok  atau 52,3% melakukan perjalanan wisata dengan alasan ingin melihat keindahan panorama alam dan 14,7 % dengan alasan ingin melihat daya tarik seni dan budaya masyarakat.

Lebih kurang 40 wartawan mengikuti  acara Capacity Building dan Temu Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kaltim Tahun 2021 yang dilaksanakan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim di Pulau  Maratua, Berau selama tiga hari, mulai hari Jumat (5/11/2021) hingga hari Minggu (7/11/2021) lalu. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

“Jadi keindahan alam, senin dan budaya daerah wajib dijaga dan dilestarikan,” kata Sri Wahyuni.

Kemudian, alasan lain orang berwisata di Kaltim, karena faktor keunikan biodeversitas alam 11,2%,  keunikan/keindahan arsitektur 9,6%, dan karena faktor fasilitas 6,6%.

Menurut Sri Wahyuni, mayoritas wisawatan di Kaltim untuk berwisata menggunakan alat transportasi berupa mobil 48%, sepeda motor 35%, kapal laut 11%, pesawat 5%.

“Sedangkan pengeluaran wisatawan selama melakukan wisata terbesar  untuk makan minum 40%, transportasi 39%, dan tempat menginap/akomodasi 16%,” ujarnya

Sri Wahyuni juga mengungkapkan hal mengembirakan, yaitu teman  berwisata wisatawan di Kaltim, 50% adalah bersama keluarga, 33% berwisata bersama teman, dan 12% berwisata bersama komunitas.

Terakhir, Sri Wahyuni menegaskan, pelaku usaha di sektor pariwisata saat ini tengah bertranformasi, menyesuaikan kegiatannya dengan protokol kesehatan, diharapkan akhir tahun ini semuanya benar-benar siap.

“Tugas bersama kita adalah bagaimana mengedukasi wisatawan taat prokes selama berwisata,” pungkasnya.

Penulis : Intoniswan | Editor : Intoniswan

Tag: