Orangutan Nyasar ke Permukiman Desa di Muara Komam, Begini Kronologinya

Orangutan nyasar ke permukiman warga Desa Lusan di Muara Komam, Kabupaten Paser, Senin (7/6). (Foto : tangkapan layar)

TANAH GROGOT.NIAGA.ASIA – Satu individu Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) terlihat nyasar ke permukiman warga awal pekan ini, di Desa Lusan, kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser. Kejadian itu pertama kali di desa itu. Belakangan, Orangutan yang terlihat jinak itu tidak terlihat lagi oleh warga desa setempat. Diperkirakan kembali masuk ke hutan sekitar desa.

Peristiwa itu terjadi Senin (7/6) pagi. Warga desa yang umumnya bekerja sebagai pekebun itu, dikejutkan dengan kemunculan orangutan berukuran besar menghampiri depan rumah warga desa setempat.

Kabar itu diterima Camat Muara Komam Rasyid, dari Polsek Muara Komam siang harinya. Saat itu warga meminta agar Orangutan itu bisa diamankan, dari desa berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat pemerintahan kecamatan Muara Komam, agar tidak membahayakan masyarakat desa.

“Setelah saya tugas dari desa lain, saya duluan pergi ke Desa Lusan,” kata Rasyid, dalam perbincangan bersama Niaga Asia, Kamis (10/6).

Rasyid menerangkan, dia melihat sendiri individu Orangutan di desa itu. Menurut warga desa, mereka pertama kalinya melihat Orangutan.

“Sebelumnya tidak pernah. Jadi sepanjang mereka berkebun, dan beraktivitas di sekitar desa, baru pertama kali melihat Orangutan itu,” ujar Rasyid.

“Sepertinya warga desa paham, kalau Orangutan itu dilindungi. Supaya tidak punah, jangan sampai ada yang menembak, atau memberinya racun,” tambah Rasyid.

Rasyid sendiri sampai sore hari, berada di desa itu. Keberadaan Orangutan itu pun disampaikan ke pihak terkait, seperti BKSDA Kalimantan Timur. “Sampai dengan saya pulang jam 6 sore, masyarakat desa masih mengamati Orangutan itu,” ungkap Rasyid.

Orangutan terlihat tenang berhadapan dengan warga desa setempat. (Foto : tangkapan layar)

“Jadi hari Selasa (8/6), ada rombongan Polsek dan BKSDA ke Desa Lusan. Saya sudah berada di Komam, saya tanyakan ke Pak Kapolsek, dapat informasi kalau Orangutan itu sudah tidak ada. Diperkirakan masuk kembali ke habitatnya ke hutan pada senin malam atau Selasa paginya,” terang Rasyid.

Rasyid menjelaskan, perginya Orangutan itu adalah hal wajar. “Masyarakat kan tidak mungkin menahan kan? Tidak mungkin mengawasi 24 jam. Kemana berjalan, warga mengamati saja. Mungkin juga khawatir membahayakan masyarakat sendiri,” sebut Rasyid.

“Kabar saya terima, BKSDA masih bertahan di Desa Lusan. Saya masih tunggu kabar terbaru hari ini. Apakah memang tidak bisa ditemukan, atau memang sudah tidak ada jejak lagi,” tambah Rasyid.

Kecamatan Muara Komam sendiri, lanjut Rasyid, berbatasan dengan dua provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Diperkirakan, Oranghutan itu berasal dari kawasan hutan ketiga provinsi Kaltim, Kalteng dan Kalsel. “Iya, masih hutan belantara,” terang Rasyid lagi.

Perilaku individu Orangutan itu sendiri, memang benar-benar tenang, tidak agresif layaknya satwa liar. “Mungkin karena warga kasihan Orangutan itu datang ke kampung, coba dikasih pisang. Memang, warga pun menyimpan kekhawatiran mendekati Orangutan itu,” jelasnya.

“Kesannya kok jinak. Kok seperti tidak takut kerumunan masyarakat. Apakah sudah biasa sering melihat manusia? Memang terlihat tenang. Saya sempat heran juga,” ungkap Rasyid.

Video keberadaan Orangutan itu sendiri menjadi viral di media sosial. Orangutan itu terlihat tenang, bahkan menurut saat dituntun warga. Tidak terlihat agresif layaknya sebagai satwa liar.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: