PAD Kaltim Lebih Besar dari Dana Transfer

OPD 
aa
H. Indra Riza Riadi. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Bapenda telah berupaya meningkatkan PAD utamanya pajak daerah, ditandai dengan kemandirian fiskal Kaltim, dimana persentase PAD lebih besar dari pendapatan transfer. Komposisi pendapatan daerah tahun 2021, PAD mencapal 61%, sedangkan dana transfer sebesar 39%.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Riza Indra Riadi mengatakan itu saat  membuka Forum Perangkat Daerah Rancangan Rencana Kerja (Renja) 2023 Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim dengan tema “Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menuju kemandirian fiskal guna mendukung pembangunan Kalimantan Timur” di Ballroom Mahakam Hotel Harris Samarinda, Jumat (11/3/2022).

Forum ini diselenggarakan secara luring dan daring yang dihadiri Direktur Pendapatan Daerah Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Dr Hendriwan, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim Nidya Listiyono, Plt Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Kaltim M Sa’duddin, Kepala Bappeda HM Aswin, Kepala Bapenda Kabupaten/Kota se-Kaltim, Direktur Utama BUMD dan BLUD serta yang mewakili Tim Gubernur Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3) Kaltim.

Pj Sekda Provinsi Riza Indra Riadi mengatakan pelaksanaan Forum Perangkat Daerah Pembahasan Rancangan Renja Tahun 2023 bertujuan memperoleh masukan dari berbagai stakeholder sebagai penyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan Renja Bapenda.

“Bapenda mempunyai peran yang strategis sesuai dengan tupoksinya yaitu melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang pendapatan daerah, perencanaan, pembinaan dan pengawasan yang menjadi kewenangan daerah. Semoga forum ini berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang sesuai diharapkan,” kata Riza.

Capalan kinerja Bapenda pada 2021 telah melampaui target. Walaupun masa pandemi tetapi bisa dilampaui dengan baik. Hal ini dikarenakan program dan kegiatan yang dirancang dengan baik dan sistematis, sehingga Bapenda sukses melewatinya. Selain itu pertumbuhan ekonomi Kaltim yang positif turut berdampak pada surplusnya penerimaan pajak daerah.

“Provinsi Kaltim pada 2023,  mempertajam indikator serta target kinerja program dan kegiatan Bapenda sesuai dengan tugas dan fungsi. Asumsi pertumbuhan ekonomi nasional dan Kaltim 2023, diharapkan menjadi cerminan meningkatnya penerimaan pendapatan daerah khususnya PAD,” kata Riza.

Perubahan yang terjadi begitu cepat sebagai dampak perkembangan global harus diantisipasi dengan baik dengan menjawab tantangan tersebut melalui pemanfaatan teknologi dan informasi. Bapenda harus mampu menghadapi tantangan tersebut dengan terus berinovasi terhadap pelayanan yang berbasis digital.

Sebelumnya, Kepala Bapenda Kaltim Ismiati, mengungkapkan Forum Perangkat Daerah Bapenda ini merupakan rangkaian proses perencanaan pembangunan Bapenda dengan tupoksinya melaksanakan fungsi urusan pemerintahan di bidang pendapatan yang menjadi kewenangan daerah.

“Kita harapkan melalui forum ini mendapatkan masukan atau menampung dan menjaring aspirasi masyarakat dan dunia usaha serta instansi terkait selaku pemangku kepentingan untuk penyempurnaan rancangan kebijakan rencana kerja Bapenda 2023,” ungkap Ismiati. (adv)

Tag: