Pandemi Covid-19, Penerbangan Dibuka Lagi Membingungkan

Petugas saat memeriksa suhu tubuh calon penumpang pesawat di Bandara APT Pranoto Samarinda, Minggu (15/3). (Foto : UPBU Kelas I APT Pranoto)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah kembali membuka penerbangan domestik di tengah pandemi Covid-19, meski dengan syarat ketat bagi calon penumpang. Meski kebijakan itu membingungkan, Gugus Tugas Covid-19 Kaltim memastikan memperketat protokol kesehatan di bandara yang ada di Kalimantan Timur.

“Kebijakan yang sedikit membingungkan bagi kami. Dari sisi kesehatan, tidak menguntungkan bagi kami dengan dibukanya jalur penerbangan. Tapi, dari sisi ekonomi, mungkin ini salah satu faktor yang mendorong,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak, menjawab pertanyaan Niaga Asia, saat telekonferensi, Minggu (10/5).

Andi mengatakan, pandemi Covid-19 memang menekan pergerakan ekonomi. Soal ekonomi, dan pergerakan kasus Covid-19 di daerah, diharapkan tidak mengakibatkan lonjakan kasus Covid-19 luar biasa.

“Memang, kami kemarin sudah rapas koordinasi. Kita akan perkuat titik-titik kedatangan. Karena selain skrining, kita akan tambah dengan rapid test, dan memastikan meski mereka (penumpang) tidak bergejala tapi reaktif dari rapid test. Kemungkinan itu kita karantina,” ujar Andi.

“Yang tidak, mereka kami minta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, secara ketat. Memang, untuk penumpang agar bisa terbang, ada beberapa persyaratan yang mesti dilakukan, dipenuhi,” tambah Andi.

Andi menegaskan, pemenuhan persayaratan itu memang tidak menjadi jaminan bagi mereka yang lolos rapid test, bukan berarti tidak membawa virus SARS-CoV-2. “Karena bisa saja itu hasil negatif atau non reaktif palsu (dari rapid test),” terang Andi.

“Karena mereka orang tanpa gejala, bisa saja tidak muncul karena daya tahan tubuh yang bersangkutan, mungkin bagus. Namun sesungguhnya, membawa virus,” jelas Andi.

Kondisi itu, menjadikan kehati-hatian bagi Gugus Tugas Covid-19. “Namanya kebijakan, sudah ditetapkan. Kita punya tugas untuk laksanakan ini. Kita perkuat protokol kesehatan di titik-titik kedatangan di bandara, maupun jalur lain. Kita kuatkan juga petugas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) di bandara, untuk melakukan tugas itu,” demikian Andi. (006)

Tag: