Pangdam Mulawarman Pastikan Kesiapan 450 Prajurit Yonif 611/Awl Jaga Kedaulatan di Papua

Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Heri Wiranto (kanan) saat memeriksa kelengkapan prajurit Yonif 611/Awang Long yang akan ditugaskan ke Papua, Rabu (16/12). (Foto : HO/Penrem 091 ASN)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, didampingi Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, hadir guna pemeriksaan Kesiapan Operasi Personel dan Pelengkapan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) Yonif 611/Awang Long, di Markas Yonif 611/Awang Long Jalan Soekarno Hatta KM 2,5 Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (16/12)

Kedua jenderal itu, meninjau tenda perlengkapan. Mulai dari tenda, perbekalan persenjataan, obat obatan, alkitab suci agama, serta sejumlah perlengkapan prajurit ainnya.

“Kedatangan saya ke sini, adalah untuk melaksanakan pemeriksaan kelengkapan dan meyakinkan, bahwa personil Yonif 611/Awl siap melaksanakan tugas. Pelaksanaan tugas ini merupakan tugas lanjutan yang sudah dilaksanakan oleh pendahulu. Tugas merupakan keharusan bagi para prajurit. Karena tugas itu merupakan suatu kehormatan dan kebanggan bagi satuan,” kata Pangdam, dikutip Niaga Asia dari keterangan tertulis Penrem 091/ASN, Rabu (16/12).

Pangdam menegaskan, tugas diemban, dalam rangka menjaga keutuhan perbatasan RI – Papua, dengan Papua Nugini. “Satgas 611/Awang Long yang saya banggakan, dari awal kalian punya kemauan kuat dan semangat,” tegas Pangdam.

“Amanah yang diberikan negara, bukan dari saya. Namun oleh bangsa, untuk menjaga kedaulatan NKRI dan karena Tuhan,” ujar Pangdam.

Pangdam menjelaskan, tugas pengamanan perbatasan Papua Nugini, disiapkan kemungkinan separatisme, sudah diberikan sejumlah latihan. “Kesatuan pendukung sudah disiapkan, adalah bagian kelanjutan para pendahulu,” ungkap Pangdam.

“Batalyon 611 Awang Long kini siap melanjutkan tugas dari Batalyon 121 Bukit Barisan. Batalyon lain di Indonesia ada yang ke Tim-Tim, Papua, Aceh dalam rangka kedaulatan NKRI. Bagi saya tugas adalah kebanggaan,” tegas Pangdam.

Masih disampaikan Pangdam, bagi prajurit, tidak ada kebanggan apabila tidak ada tugas. “Tugas adalah sebuah kehormatan. Saya meninjau, ada yang 3 sampai 4 kali. Karena kehormatan adalah segala-galanya, meskipun tugas pengamanan perbatasan,” ungkap Pangdam.

“Bagi satuan, tugas adalah kebanggaan. Membawa kehormatan satuan, membawa kehormatan Batalyon Awang Long Kodam VI /Mulawarman, dan TNI AD,” demikian Pangdam.

Di akhir tinjauan, Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Heri Wiranto juga mengingatkan, 450 prajurit siap mengamankan Papua dari gerakan separatis, teroris di Papua, gangguan keamanan, ilegal mining, ilegal fishing, maupun membantu Pemda, untuk bersinergi dengan masyarakat. (006)

 

Tag: