Pangdam Subiyanto Tegaskan Sinergi TNI-Polri dan Pemda Tanggulangi Karhutla

Gubernur Kaltim Isran Noor bersama Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto, Rabu (25/9). (Foto : HO/Korem 091 ASN)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terus dilakukan secara intensif di wilayah Kodam VI/Mulawarman (Mlw).

Berkaitan dengan itu, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto, beserta Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto dan Gubernur Kaltim Isran Noor, dan juga pejabat terkait lainnya memantau langsung beberapa titik sisa-sisa bekas lahan yang terbakar, di wilayah Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Rabu, (25/9).

Berdasarkan pemantauan di udara, masih terdapat beberapa bekas lahan terbakar yang perlu menjadi perhatian dan pengawasan, di beberapa titik di wilayah sepanjang Muara Wis, Kenongan dan Tabang, Kabupaten Kukar.

“Agar dapat mendeteksi potensi timbulnya kembali Karhutla, maka akan dilakukan giat terpadu dari unsur TNI-POLRI, bersama para stakeholder dan pelaku usaha lainnya, untuk mencegah dan mewaspadai terjadinya karhutla,” kata Subiyanto, seperti dilansir Penrem 091 ASN, Rabu (25/9).

Subiyanto memberikan arahan singkat itu, kepada Dandim 0906/Tenggarong, para Satgas Karhutla, dan juga petugas lainnya.

“Oleh karena itu, berkaitan dengan giat terpadu tersebut, agar pos kotis (Komando Taktis) TNI-POLRI dapat diarahkan sedekat mungkin, dengan bertitik berat pada areal yang memiliki titik api terbanyak, agar mudah dilakukan tindakan pemadaman bila sewaktu-waktu terjadi Karhutla,” ujar Subiyanto.

Pangdam VI Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto, saat tiba di Tabang, Kutai Kartanegara. (Foto : HO/Korem 091 ASN)

Disaat yang bersamaan, di wilayah Tabang telah dilakukan program penanganan Karhutla yang ditandai dengan apel kesiapan penanganan Karhutla, yang dipimpin oleh Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Charles Alling, dimana dalam pelaksanaannya mengedepankan “Model Korelatif” yang melibatkan semua stakeholder. Baik TNI-POLRI, pemerintah daerah, serta pelaku usaha untuk menghadapi Karhutla. Dalam metoda tersebut sejatinya merumuskan 3 aspek penting yaitu :

1. Tindakan Pre-emtif (penyuluhan bahaya karhutla dan solusi membuka lahan tanpa membakar) dilakukan secara door to door kepada masyarakat.

2. Tindakan Preventif dengan melaksanakan patroli aktif, utk mendeteksi dan menangani kebakaran di wilayah Tabang.

3. Melakukan proses penegakkan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan.

Sementara itu, Kapendam VI/Mlw Kolonel Kavaleri Dino Martino juga menerangkan, secara umum Karhutla yang terjadi di wilayah Kodam VI/Mlw yang meliputi Provinsi Kaltim, Kaltara dan Kalsel telah dapat ditanggulangi.

Maka sesuai dengan arahan dan petunjuk Pangdam VI/Mlw, agar tidak berpotensi munculnya kembali Karhutla, maka dibutuhkan pengawasan dan kontrol secara terpadu dan intensif oleh para petugas terkait di lapangan. “Sehingga potensi Karhutla dapat dideteksi secara dini, dan cepat ditanggulangi sebelum Karhutla terjadi,” tegas Dino. (*/006)