SAMARINDA.NIAGA.ASIA- Panglima TNI, Jenderal Hadi Tjahjanto menegaskan, apa yang dilaksanakan di lokasi bencana baik pengerahan personel maupun alutsista adalah sebagai dari bentuk profesional TNI, profesional TNI diwujudkan dalam, pelaksanaan operasi dan kegiatan-kegiatan serta latihan TNI dalam rangka menjalankan tugas pokok yaitu menekatkan kedaulatan.

Penegasan itu disampaikan Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan Kepala Seksi Teritorial (Kasi Ter) Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN)  Kolonel Kav Muhamad Jamaludin Malik diupacara HUT TNI Ke-73, tanggal 5 Oktober di Makorem 091/ASN di Samarinda, Jumat (5/10).

Merujuk pada bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi di Sulawesi Tengah, Panglima menjelaskan, kekompakan TNI bersama-sama komponen bangsa lainnya yang telah bahu membahu, berupaya sekuat tenaga meringankan beban yang diderita saudara-saudara kita yang terkena bencana.

“Sebagai alat negara tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan saat ini maupun akan datang yang semakin kompleks. Selain menghadapi kompleksitas tantangan kedepan kita juga harus menghadapi gejolak alam yang terjadi akhir-akhir ini,” tutur Jenderal Hadi.

Ia menambahkan bahwa pembangunan TNI yang terstuktur dalam rencana postur TNI dan rencana strategis TNI pada tahun 2018 telah mencapai 61,9 persen dari target minimun Essential Force (MEF). “Diharapkan pada akhir tahun akhir tahun 2019 akan mencapai 72 persen seperti target pemerintah pada akhir Renstra 2015-2019,” ungkapnya.

Meskipun pelaksanaan HUT TNI tahun ini digelar sederhana, ada empat titik pulau terdepan dan perbatasan negara yang akan menjadi pusat peringatan HUT Ke-73 TNI. Yakni di Sabang, Merauke, Pulau Rote dan Pulau Miangas. Sedangkan untuk di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara di pusatkan di Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan. Untuk jajaran Korem 091/ASN dilaksanakan di Samarinda. (001)