Paser Diguncang Gempa, Ini Dampaknya bagi Kawasan Ibu Kota Baru

Ilustrasi gempa (istimewa/net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kabupaten Paser diguncang gempa magnitudo 4,5 sore ini. Lima kecamatan merasakan getaran gempa tektonik itu. Namun demikian kawasan ibu kota negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara (PPU) relatif aman dari dampak gempa.

Gempa di Paser akibat aktivitas sesar Meratus, sesar lokal yang memanjang dari Kalimantan Selatan mengarah ke utara Kalimantan. Ujung dari sesar itu ada di sekitar wilayah Paser, meski pemetaannya belum benar-benar detil.

BMKG Stasiun Geofisika Balikpapan mencatat dari monitoring alat, ada tiga sesar aktif di Kalimantan. Seperti sesar Meratus, Mangkalihat dan Tarakan.

“Dari 2019 sampai sekarang aktivitasnya memang ada, dan sudah kami plotting,” kata Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan Rasmidi, dikonfirmasi wartawan dari Samarinda, Selasa (1/3).

Ketiga sesar lokal itu lanjut Rasmidi ada di Kalimantan bagian timur. Dari pengamatan pengukuran, guncangan Magnitudo 4,5 di kabupaten Paser sore ini berskala II-III MMI (Modified Mercalli Intensity). Sehingga getaran beberapa detik yang dihasilkan seperti saat merasakan getaran dari truk melintas.

“Tergantung dari jenis tanahnya. Kalau tanahnya keras, durasi getaran sebentar. Tapi kalau wilayah tanah endapan tebal maka akan lebih terasa. Tergantung dari kondisi dari tanah lokal juga,” ujar Rasmidi.

Gempabumi di Paser Terasa di 5 Kecamatan

Dampak Gempa di Kawasan IKN

Rasmid bersama timnya, tahun lalu sudah melakukan kajian soal gempa di kawasan IKN baru. Meski berpotensi terjadi, namun tingkat seismisitas berupa karakteristik gempa jauh berbeda dengan daerah lain di Indonesia.

“Karena potensi kerusakannya sangat kecil. Berbeda dengan di pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatera. Di sana lebih besar potensi kerusakan dari guncangan. Sedangkan untuk kawasan IKN dari pengukuran di sana lebih bagus dan potensi kerusakannya akan lebih rendah,” terang Rasmidi.

Sesar Meratus sendiri sudah ada dan diketahui sejak lama. Hanya saja dibandingkan dengan sesar di wilayah Sumatera bagian barat, Selatan Jawa dan Sulawesi, sesar di Kalimantan itu memang relatif lebih aman.

“Tapi bukan berarti aman sama sekali, karena di Kalimantan itu ada sesar darat yang suatu saat bisa bergerak seperti tadi sore. Hanya saja tingkat atau potensi guncangan jauh lebih kecil dari wilayah di luar Kalimantan lainnya wilayah itu (Sulawesi, Sumatera dan Jawa) tadi,” jelas Rasmidi.

“Dampak gempa yang sampai di IKN itu sangat sedikit saja. Yang terasa itu di daerah Tanjung (di provinsi Kalimantan Selatan),” tutup Rasmidi.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: