Pasien Positif Corona di Kaltara dari Klaster Gowa, Lokal, dan Daerah Zona Merah

Gubernur Kaltara selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltara, Dr. H Irianto Lambrie didampingi Danrem 092/Maharajalila Kaltara, Kolonel Inf Suratno mengikuti  rapat koordinasi secara virtual lewat video conference dengan Gugus Tugas Nasional, Sabtu (2/5/2020). (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA- Kondisi terkini perkembangan Covid-19 di Kalimantan Utara (Kaltara) hari ini, Sabtu (02/05/2020) dilaporkan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltara sebanyak 122 orang. Sebanyak 6 orang telah sembuh, 1 meninggal dunia.

Kasus Covid-19 pertama di Kaltara terjadi pada akhir Maret. Grafik perkembangannya cukup signifikan. Dari pertama hanya 2 orang, melonjak menjadi 122 dalam waktu 1 bulan lebih. Dari 122 orang terkonfirmasi positif Covid-19 ini, terbanyak adalah dari klaster kegiatan ijtima di Gowa, Sulawesi Selatan. Kemudian, klaster dari kegiatan seminar keagamaan di Malinau. Selebihnya ada yang penularan dari daerah zona merah, juga ada yang kloster lokal.

Demikian dilaporkan Gubernur Kaltara selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dr. H Irianto Lambrie dalam rapat koordinasi secara virtual lewat video conference dengan Gugus Tugas Nasional, Sabtu (2/5/2020).

Dari Kalimantan Utara, Irianto Lambrie didampingi Danrem 092/Maharajalila Kaltara, Kolonel Inf Suratno serta beberapa kepala OPD terkait. Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjend Doni Mordano. Dengan diikuti oleh para Gubernur Bersama jajaran gugus tugas provinsi, serta beberapa Kementerian terkait.

Para gubernur sebagai ketua Gugus Tugas Provinsi yang ikut dalam pertemuan tadi, diminta untuk menyampaikan paparan, terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Irianto juga melaporkan bahwa dalam penanganan Covid-19 sesuai arahan Presiden melalui Menteri Dalam Negeri dan juga Menteri Keuangan. Juga telah melakukan realokasi dan refocusing anggaran.

“Meski Kaltara sebagai provinsi baru, dengan fiskal keuangan yang sangat kecil, Alhamdulillah kita mengalokasikan cukup besar. Yaitu sebesar Rp 109 miliar. Anggaran ini, terbagi untuk tiga focus penanganan,” ujarnya.

Pengalokasian anggaran Covid-19 di Kaltara, anggaran untuk esehatan yang menempati porsi terbesar (60 persen), kemudian jaring pengaman social, serta alokasi anggaran untuk pemulihan ekonomi.

Kemudian, Irianto juga menyampaikan pula mengenai rencana uji swab Covid-19 secara mandiri. Yaitu dengan memanfaatkan alat TCM atau Tes Cepat Molekuler yang ada di RSUD milik provinsi di Tarakan. Untuk itu, Pemprov Kaltara sudah alokasikan anggaran Rp 3,3 miliar untuk pengadaan alat pendukung. (adv)

Tag: