Pasien Positif Monkeypox Pertama Dinyatakan Sembuh

Seorang wanita memegang botol tiruan berlabel “Vaksin Cacar Monyet” dan jarum suntik medis dalam ilustrasi ini diambil 25 Mei 2022. (REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Pasien pertama konfirmasi positif cacar monyet atau monkeypox pada Agustus 2022 lalu berhasil sembuh dan sudah beraktivitas seperti biasa. Juru bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan itu saat konferensi pers virtual Jumat.

“Kasus pertama orang yang terkonfirmasi monkeypox pada 19 Agustus dinyatakan positif kemudian dilakukan isolasi mandiri di rumah karena gejalanya ringan. Kemudian pada 4 September dinyatakan selesai isolasi dan sekarang sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasanya,” kata Syahril.

Dengan demikian pasien tersebut sudah dinyatakan sehat. Namun ada tiga orang kontak erat dan sudah dilakukan testing dan surveilans.

“Hasilnya semuanya sehat tidak ada konfirmasi positif atau bergejala monkeypox,” Syahril menerangkan.

Untuk memaksimalkan pemeriksaan, Kementerian Kesehatan menambah jumlah laboratorium menjadi 15. Sebelumnya hanya ada 2 laboratorium pemeriksaan monkeypox.

Semua laboratorium tersebar di sejumlah daerah bukan hanya di pulau Jawa tapi juga ada di Sumatera sampai ke Ambon.

Secara total laporan dugaan monkeypox di Indonesia sebanyak 66 kasus. Dari total tersebut hanya 1 kasus terkonfirmasi positif, 2 kasus suspek, dan 63 kasus discarded

“Ada 18 orang dengan kasus discarded memiliki diagnosis klinis cacar air atau varicella,” Syahril menjelaskan.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Robert Sinto, SpPD mengatakan tren kasus monkeypox di dunia menurun. Meski demikian dia meminta kepada semua pihak tetap waspada.

“Sebetulnya hasil pemeriksaan monkeypox sejauh ini negatif, dan sejauh ini tren di dunia juga beberapa waktu terakhir ini cenderung menurun. Tapi kita tetap harus waspada. Indonesia sudah meningkatkan kapasitas untuk bisa memeriksakan kasus monkeypox,” ungkap Sinto.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan dr Achmad Farhani Tri Adryanto mengatakan Kementerian Kesehatan tengah melakukan penguatan-penguatan untuk sosialisasi kepada kelompok berisiko.

“Kemenkes melakukan penguatan untuk tata laksana bagi sumber daya manusia kesehatan di klinik, rumah sakit, sampai menjangkau ke daerah-daerah. Kemudian untuk juga pedoman terus diperbaharui dengan bantuan IDI dan pihak-pihak terkait,” ucap Farhani.

Sumber : Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: