
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pasokan beras premium tersendat dari Jawa Timur maupun Sulawesi Selatan ke Kalimantan Timur. Untuk menutup kebutuhan sementara beras premium, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud menginstruksikan Bulog Samarinda maupun Balikpapan, segera mendistribusikan beras medium ke pasar rakyat maupun pasar modern (ritel modern) seperti Indomaret maupun Alfamart, dan menimbau masyarakat tidak perlu panik.
“Tidak perlu panik, yang kosong itu hanya beras premium yang biasa dijual di ritel modern, sedangkan beras medium stoknya melimpah di Bulog di Kaltim,” kata Rudy Mas’ud dalam acara Coffe Morning Pemprov Kaltim dengan Media di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa siang (19/8/2025).
Dalam acara Coffe Morning bertajuk “Sinergi Informasi Menjaga Stabilitas Pangan dan Harga Beras” ini gubernur didampingi, Wakil Gubenur Kaltim, Seno Aji, didampingi Sekda Kaltim, Sri Wahyuni, Kadis Kominfo Kaltim, HM Faisal,
Selain itu ada juga Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, Heni Purwaningsih, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, Siti Farisyah Yana, Kepala Bulog Cabang Samarinda, Adi Yanuar, dan lima distributor beras premium di kota Samarinda dan Balikpapan, antara lain Felix, Yandi dan Edo.
Sebelumnya distributor beras premium di Samarinda dan Balikpapan melaporkan ke gubernur bahwa, penyebab tersendatnya pasokan beras premium dari Jawa Timur (Kediri dan Banyuwangi) adalah terbatasnya stok di pedagang besar/pemegang merek.
“Dalam sebulan terakhir kita hanya dapat beras premium sekitar 25% dari yang diorder. Kita order 400 ton, hanya dapat 100 ton. Semua distributor di Kaltim mengalami hal yang sama,” kata Felix.
Sedangkan Kepala Bulog Samarinda, Adi Yanuar melaporkan, stok beras medium di Bulog melimpah, sebanyak 1200 ton diantaranya sudah didistribusikan ke pasar-pasar tradisional dan langsung masyarakat melalui pasar murah. Dalam pendistribusian beras medium, Bulog berkolaborasi dengan Polri/TNI, dan Pemerintah Daerah.
“Bulog juga sedang bersiap memasok beras medium ke ritel modern,” ujarnya.
Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, Siti Farisyah Yana, menambahkan, kebutuhan beras di Kaltim setiap bulannya berkisar antara 29.000 ton sampai 34.000 ton, dimana 65% dipasok dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
“Kebutuhan 34.000 ton per bulan hanya pada bulan-bulan tertentu, saat ada hari-hari besar. Kalau bulan-bulan biasa hanya29.000 ton,” katanya.
Sedangkan Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, Heni Purwaningsih, mengungkapkan, beras yang dikonsumsi masyarakat Kaltim selama ini sebagian besar adalah beras berlabel premium, atau diistilahkan beras “enak”, tapi faktanya, setelah dilakukan investigasi, sebetulnya mengkonsumsi beras kualitas medium yang dilabeli premium.
Menurut Heni, kemungkinan besar, pasokan beras premium dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan tersendat karena pedagang besar/pabrikan/pemegang merek beras premium sedang menyesuaikan kualitas berasnya dengan standar pemerintah, mereka takut dengan Satgas Pangan kalau menjual beras tidak standar.
“Mudah-mudahan ini tidak lama, pasokan jadi lancar lagi,” ujarnya.
Setelah mendengarkan laporan dari distributor beras, kepala Bulog Samarinda, dan kepala dinas, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, meninginstruksikan kepala Bulog Samarinda dan kepala dinas terkait, segera mendistribusikan beras medium ke daerah yang kekuarangan beras premium, seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.
“Beras tidak boleh kosong baik di pasar rakyat maupun ritel modern,” tegasnya.
Penulis: Nur Asih Damayanti dan Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Beras