Pasokan Minyak Goreng ke Alfamidi Terkendala Sejak Oktober 2021

Antrean pembeli minyak goreng di toko ritel Alfamidi Jalan Cendana, Samarinda, Sabtu 12 Maret 2022. Kendala pasokan minyak goreng dari supplier ke Alfamidi sudah berlangsung sejak Oktober 2021 (Foto : istimewa/Info Taruna Samarinda)

TANGERANG.NIAGA.ASIA – PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang mengelola jaringan ritel Alfamidi. Sebagai toko ritel, Alfamidi memasarkan ribuan item produk di setiap gerainya.

Tidak terkecuali sembako khususnya minyak goreng yang langka belakangan ini. Di mana pasokan minyak goreng dari supplier ke toko ritel Alfamidi terkendala sejak Oktober 2021.

Semua barang yang ada di gerai-gerai Alfamidi telah tercatat di sistem toko, sehingga personil toko tidak dapat melakukan order ke gudang secara manual.

Sebagai contoh minyak goreng atau migor. Di mana sistem toko akan secara otomatis akan memesan ke gudang pusat distribusi, ketika stok migor di toko habis. Pun dengan gudang yang akan otomatis melakukan pemesanan kepada supplier.

Kemudian berikutnya, supplier akan mengirimkan barang sesuai dengan pesanan. Ketika barang supplier datang ke gudang Alfamidi, selanjutnya gudang akan mendistribusikan ke seluruh jaringan gerai Alfamidi sesuai dengan coverage-nya.

“Kapasitas penyimpanan di dalam gudang sangat terbatas sehingga sebisa mungkin barang harus segera didistribusikan ke gerai-gerai Alfamidi. Jika tidak, maka gudang akan over load dan kacau. Semua ini sudah tersistem mulai dari toko,” kata Corporate Communication Manager Alfamidi Arif L Nursandi, dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis diterima Jumat.

Arif menegaskan tidak mungkin Alfamidi menimbun suatu barang di gudang tanpa didistribusikan ke toko.

“Kami justru rugi jika misalnya ada barang datang ke toko lalu tidak dipajang di rak untuk dijual. Semua barang yang dikirim ke toko seoptimal mungkin harus terjual,” tegasnya.

Menanggapi kelangkaan migor saat ini, Arif menjelaskan bahwa sejak Oktober 2021, pasokan migor dari supplier ke Alfamidi maupun toko-toko ritel lain terkendala.

“Saat ini ibarat kata kami pesan ke supplier 1.000 karton misalnya, namun hanya terpenuhi 20-30 persen saja dan ini harus didistribusikan merata ke semua toko. Jika dalam kondisi normal misalnya toko mendapat alokasi 10 karton, saat ini satu karton pun itu sudah bagus,” terang Arif.

Arif berharap, kondisi seperti itu segera normal kembali sehingga masyarakat tidak perlu lagi berdesak-desakan hanya untuk membeli migor.

“Harapan kami semoga kondisi ini terus membaik, suplai migor bisa kembali normal,” pungkasnya.

Sumber : Alfamidi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: