Pasukan Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Tentara Israel kerap melakukan penangkapan di Tepi Barat dengan dalih mencari orang Palestina yang mereka cari [Foto: Abed Omar Qusini/Reuters]
PALESTINA.NIAGA.ASIA — Pasukan Israel menembak mati seorang pemuda 26 tahun di kota Tubas kawasa Tepi Barat yang diduduki, setelah konfrontasi pecah selama serangan sejak Selasa (16/11) pagi. Demikian pernyataan petugas medis Palestina.

Pria itu diidentifikasi sebagai Saddam Hussein Bani Odeh, warga desa Tammoun yang berjarak sekitar 5 km (3 mil) selatan kota Tubas.

Sebuah peluru yang ditembakkan oleh seorang tentara Israel di pintu masuk kota itu menembus bahu, jantung, dan paru-paru kirinya, berdasarkan penjelasan Kementerian Kesehatan Palestina.

Odeh yang mengalami kritis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah tiba di rumah sakit terdekat.

Kantor berita Palestina Maan melaporkan, insiden itu terjadi setelah konfrontasi pecah di daerah antara tentara Israel dan penduduk Tubas, tidak lama setelah pasukan Israel menyerbu kota itu malam sebelumnya sebagai bagian dari tindakan represif di daerah-daerah kawasan Tepi Barat.

Sedikitnya dua pria ditangkap di rumah mereka usai penggerebekan militer Israel. Sementara 8 orang lainnya ditahan pada Selasa (16/11) pagi.

Saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa pasukan Israel yang menyerbu Tubas merupakan pasukan yang dinamakan unit khusus. Kabar penggerebekan dan penangkapan yang lebih luas juga terjadi di kota Jenin dan Nablus di Tepi Barat.

Penangkapan itu terjadi beberapa hari setelah Israel mengumumkan rencana penyediaan 3.000 rumah pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Meskipun publik internasional mengkritik itu merupakan upaya pembangunan permukiman ilegal.

Ratusan ribu orang Israel telah membangun permukiman di Tepi Barat yang dianggap ilegal menurut hukum internasional. Beberapa pos pemukim juga ilegal menurut hukum Israel. Namun pemerintah lambat atau tidak mau mengevakuasi mereka.

Tentara Israel sering melakukan aksi penangkapan yang luas di seluruh Tepi Barat dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang mereka cari.

Dalam angka, ada sekitar 4.650 warga Palestina terus mendekam di fasilitas penahanan Israel, termasuk sejumlah wanita dan ratusan anak di bawah umur. Sedikitnya 500 orang dari mereka ditahan sebagai tahanan administratif, sebuah praktik di mana Israel menahan warga Palestina tanpa biaya dalam waktu 6 bulan dan dapat diperpanjang.

Sumber : Al Jazeera | Editor : Saud Rosadi

Tag: