TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA–Sepuluh hari menjelang lebaran Idul Fitri, aktivitas di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) Tanjung Redeb, Berau, kalimantan Timur masih terlihat lengang. Tak seperti tahun sebelumnya banyak pedagang makanan dan kue kering berjejer, tahun ini sepi karena adanya pandemi Corona. Meski demikian, pedagang mengaku berharap akan ada lonjakan aktivitas jual beli menjelang dekat Lebaran.

Seperti Arif, salah satu penjual ayam potong yang mengaku semakin hari pasar makin sepi. Pembeli yang datang pun bisa dihitung. Bahkan, stok ayam potong miliknya tidak selaris tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya seminggu sebelum Lebaran, ayam ini jadi buruan favorit pembeli untuk menu Idul Fitri. Tapi tahun ini sepertinya tidak. Harga jual ayam potong yang sempat turun di angka Rp 20 ribu per kilo pun tak membuat daya beli meningkat. Apalagi sekarang yang sudah mulai naik harganya Rp 25 ribu– Rp 27 ribu per kilogramnya,” katanya ditemui Niaga.Asia, Kamis (14/5/2020).

Hal senada juga dikatakan Ita, penjual ayam potong lainnya, ia  juga merasakan dampak luar biasa dari COVID-19 ini. Jika biasanya sehari dia bisa menjual hingga 8-10 ekor ayam, sejak 3 bulan terakhir menurun drastis, hanya 5-6 ekor tiap harinya.

Rahmad, penjual daging di pasar SAD juga mengaku sangat merasakan penurunan omset. Jika sehari bisa mendapatkan pemasukan 40 persen dari modal, saat pandemi ini dirinya harus cukup puas dengan pemasukan yang hanya berkisar 20-30 persen.

“Mudahan nanti kalau dekat Lebaran pembeli ramai. Apalagi daging ini juga kan menjadi salah satu menu andalan saat Idul Fitri. Kalau untuk sekarang ya adalah yang beli daging, tapi bisa dihitung dengan jari, kadang 3-5 pembeli, kadang ya tidak ada sama sekali, padahal harganya masih stagnan di 140 ribu per kilogramnya,” tuturnya.

Hingga saat ini, harga kebutuhan bahan pokok dan sayuran masih belum ada kenaikan. Hanya harga ayam potong yang terus merangkak naik, bahkan diprediksi bisa mencapai Rp 30 ribu ke atas saat Lebaran nanti. (008)

Tag: Pasar Sanggam Adji Dilayas