Peduli Kesehatan, H. Momo Bantu Isi Puluhan Tabung Oksigen Puskesmas Sebatik

Camat Sebatik Wahyuddin menerima tabung oksigen yang sudah diisi ulang untuk kebutuhan Puskesmas dan RS Pratama Sebatik (Foto : Istimewa/Niaga Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Sempat terjadi kelangkaan oksigen pasca rusaknya alat re-fill (isi ulang) di Rumah Sakit Pratama Sebatik, stok oksigen di sejumlah Puskesmas kembali normal setelah Haji Momo membantu mengisi ulang 53 tabung oksigen.

Sumbangan dari tokoh masyarakat yang juga pengusaha asal Sebatik ini untuk kebutuhan sejumlah Puskesmas yang berada di garis perbatasan Indonesia, terutama dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Saya dihubungi Puskesmas Sei Nyamuk, mereka menyampaikan stok oksigen di sana tinggal 1 tabung, keadaan ini cukup memprihatinkan,” kata Camat Sebatik Timur, Wahyuddin pada Niaga Asia, Jum’at (09/07).

Kelangkaan oksigen di sejumlah Puskesmas perbatasan Sebatik, dikarenakan peralatan refill pengisian ulang di Rumah Sakit Pratama Sebatik mengalami kerusakan, sehingga tabung-tabung tak bisa diisi ulang.

Sebelumnya permasalahan ini telah disampaikan ke Bupati Nunukan H Asmi Laura. Bupati kemudian langsung menghubungi Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan untuk mengkonfirmasi penyebab kelangkaan oksigen di Sebatik.

“Menurut keterangan Dinkes, alat pengisian oksigen sedang rusak dan saat ini dalam proses mendatangkan teknisi,” ucapnya.

Untuk mengatasi kelangkaan oksigen, Wahyuddin berinisiatif menghubungi H Nuwardi atau biasa dipanggil H Momo, meminta bantuan mengisi tabung oksigen untuk kebutuhan sejumlah Puskesmas yang mulai kosong.

Permohonan bantuan direspons baik H Momo. Tokoh masyarakat ini langsung menyanggupi membeli oksigen dan meminta semua tabung yang tersimpan di Puskesmas dikumpulkan untuk diisi ulang.

“Awalnya pak Haji mau beli semua, tapi saya bilang tidak usah beli tabungnya, cukup diisi ulang oksigennya,” tutur Wahyuddin.

Bantuan oksigen dari pengusaha sangat membantu penanganan pasien Covid-19 (Foto : istimewa)

Keseriusan H Momo membantu pengadaan oksigen dibuktikannya dengan mencari informasi tempat-tempat pengisian ulang oksigen yang bisa dengan cepat didistribusikan ke wilayah perbatasan Sebatik.

Setelah mendapatkan informasi tempat refill oksigen di kota Tarakan, H Momo meminta Camat Sebatik menghubungi Puskesmas mengumpulkan tabung oksigen untuk diberangkatkan naik kapal laut.

“Tanggal 6 Juli tabung oksigen tiba di pelabuhan Sebatik. Alhamdulilah sekarang ada stok 13 tabung besar dan 40 tabung kecil terisi semua,” ujarnya.

Keterlibatan pengusaha, Haji Momo dalam penanganan kesehatan di Sebatik telah terbangun sejak beberapa tahun lalu. Bahkan disaat awal pandemi Covid-19, H Momo menyiapkan bangunan rumah untuk dijadikan posko Covid kecamatan.

Pengusaha yang terkenal memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosial masyarakat ini menyumbangkan ribuan masker untuk dibagikan gratis, bahkan dia pernah ingin membeli alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk pemeriksaan swab.

“Karena hasil swab lambat, beliau mau beli PCR bahkan sudah hampir diorder, cuma gagal terkendala regulasi,” terangnya.

Saat ini, kata Wahyuddin, situasi penularan Covid di Sebatik cukup memprihatinkan. Pemerintah Kecamatan dan Satgas Covid-19 terus meningkatkan pengawasan dan pengetatan kegiatan masyarakat.

Pemerintah juga melibatkan tokoh agama dan masyarakat himbauan penggunaan masker dan pengurangi berkumpul diluar rumah serta aktif mematuhi protokol kesehatan.

“Pengusaha di Sebatik sangat kompak, mereka membantu pemerintah kecamatan baik mensosialisasikan bahaya Covid ataupun membantu kebutuhan kesehatan,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: