Pegawai Bandara Samarinda Salat Istisqa Minta Hujan

Salat Istisqo pegawai Bandara APT Pranoto (foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Jajaran pegawai Bandara APT Pranoto Samarinda, siang tadi menggelar salat Istisqo di halaman kantor UPBU Bandara APT Pranoto. Mereka memohon agar segera turun hujan, agar kabut asap segera berakhir.

Bandara APT Pranoto, memang menjadi salah satu bandara terdampak besar dari kabut asap Karhutla. Akibat kabut asap yang menurunkan jarak pandang (visibility) di bawah minimal 5.000 meter, memaksa Lion Air grup mengalihkan 23 penerbangan menuju dan dari Samarinda, ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan.

“Kita berharap munajat yang dilakukan bersama masyarakat Samarinda, diijabah Allah SWT, dengan segera menurunkan hujan,” kata Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi, Senin (16/9).

Dodi berharap, tidak ada lagi masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar lahan, karena asap yang ditimbulkan dampaknya sangatlah merugikan. “Terutama dampak asap yang mengakibatkan aktivitas penerbangan di Bandara APT Pranoto menjadi terganggu,” ujar Dodi.

Sementara itu, kabut asap belakangan juga sampai ke Kalimantan Utara. Lion Air Group juga memutuskan membatalkan semua pnerbangan ke Malinau, Bulungan dan Nunukan di Kalimantan Utara mulai hari ini.

“Karena kabut asap, sampai dengan waktu belum ditentukan,” kata District Manager Lion Air Group Kaltim-Kaltara Ahmad Affandi, dikonfirmasi terpisah.

“Kalau bandara di Berau masih tutup. Sedangkan di Tarakan, penerbangan buka tutup. Terbaru jarak pandang di Juwata 2.500 meter, aman buat terbang,” tambah Affandi.

Untuk di Samarinda, lanjut Affandi, Selasa (17/9) besok, penerbangan Batik Air, Lion Air dan Wings Air, masih dipindahkan sementara melalui Bandara di Balikpapan. (006)