Pekerja Rumput Laut Nunukan Minta Masker dan Bantuan Ekonomi

Pekerja rumput laut di Mamolo Nunukan yang mayoritas perempuan  tetap bekerja dengan memperhatikan protokol kesehatan, utamanya jaga jarak.  (Foto Istimewa/Niaga.Asia).

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pekerja rumput laut (mabettang) di Mamolo, Nunukan, Kalimantan Utara, minta pemerintah memberikan bantuan masker dan bantuan ekonomi sebagai pekerja yang terdampak Covid-19. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian dari mereka ada yang masih  “memaksakan” diri bekerja tapi ada juga menganganggur.

“Kami tetap mempekerjakan  pekerja di  laut dan para mabettang, keduanya  tidak ingin kehilangan pendapatan harian,” kata Ketua Koperasi Rumput Laut Mamolo Sejahtera Kamaruddin kepada Niaga.Asia, Selasa (14/04).

Untuk tetap menjalankan himbauan pemerintah terkait social distancing, pemilik usaha rumput laut sebisa mungkin meminta para pekerja atau mabettang mengatur jarak posisi tempat duduk mininal 1 meter. Pekerja juga diminta menggunakan sarung tangan dan memakai masker, hanya saja, permintaan ini kadang tidak mampu setiap hari dipenuhi, karena masker sulit didapat.

“Masker itukan langkah, ada uang tapi barang tidak ada dijual, kalaupun ada paling 1 lembar, itupun susah juga,” ucap Kamaruddin.

Agar tetap memberikan keamanan dan keselamatan bagi pekerja mabettang, Kamaruddin meminta pemerintah kiranya bisa membagikan masker gratis ke lokasi-lokasi pengikatan rumput laut, terutama di kampung Mamolo dan Tanjung.

Kemudian, jika ada bantuan sosial ekonomi dampak virus corona (Covid-19) baik dari pemerintah atau swasta dan pribadi, tolong perhatikan masyarakat miskin di Mamolo, sebab banyak masyarakat disana hidup dalam kekurangan.

“Kami harap dari pemerintah kalau bantuan ke masyarakat, tolonglah perhatikan para pengikat rumput laut di Mamolo,” sebutnya.

Himbauan pembatasan keluar rumah dan social distancing secara tidak langsung berdampak terhadap penghasilan masyarakat, terutama mereka yang bekerja dengan gaji harian, tidak keluar rumah sama dengan menutup rezeki mereka.

“Untuk para dermawan dan teman-teman yang belum membagikan bantuannya, janganlah pilih kasih, walaupun itu bantuan pribadi,” ucapmya.

Sebagai contoh, kata Kamaruddin, beberapa hari lalu ada bantuan masuk di  RT 01 Mamolo, tapi sudah diatur dan ditentukan siapa penerimannya, padahal banyak masyarakat disana tidak bekerja lagi karena sakit.

“Ada beberapa pekerja mabettang berhenti kerja karena mengalami gatal-gatal di tangan dan kaki, tolonglah bantu mereka,” harap Kamaruddin.

Disebutkan, Kamaruddin, harga rumput laut ditingkat di petani masih dikisaran Rp13.000 perkilo kering, harga ini mengalami penurunan dibandingkan sebelum adanya penularan wabah virus corona.

Selain penurunan harga, produksi panen rumput laut  juga menurun sejak  adanya jamur putih-putih yang menempel di rumput laut, hal ini mungkin dipengaruhi oleh air dan kurang baiknya bibit.

“Selama ada putih-putih, produksi panen turun sekitar 2.000 ton, dulunya panen bisa mencapai 3.000 ton lebih/bulan,” tutupnya. (002)

Tag: