Pelabuhan Tengkayu II Tarakan jadi  Pelabuhan Khusus Perikanan

aa
Foto CakraMedia Creative

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Pelabuhan Tengkayu II di Tarakan yang saat ini kewenangan pengelolaannya di Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dibenahi menyeluruh, mulai dari  fisik,  administrasi  dan fungsinya jadi pelabuhan perikanan. Tujuannya memberikan pelayanan yang nyaman kepada pelaku usaha di bidang perikanan dan sekaligus sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD).

“Saya sudah menginstruksikan kepada OPD terkaitnya, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara, agar pelabuhan yang selama ini difungsikan untuk bongkar muat barang dan penumpang, dikembalikan sesuai dengan fungsi dasarnya. Yaitu sebagai pelabuhan khusus perikanan,” kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Jumat (13/9/2019).

Menurut gubernur, pembenahan pelabuhan dimulai dengan memperbaiki  fasilitas pelabuhan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaksananya.”Ini untuk meningkatkan kemampuan pengoperasionalan pelabuhan,” tutur Gubernur.

Pelabuhan Tengkayu II  berada di penghujung Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karang Anyar Pantai Kecamatan Tarakan Barat ini, memiliki luas kawasan kepelabuhanan sekitar 5,5 hektare. Terdiri dari daratan dan perairan dibawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Tengkayu II.

Pelabuhan ini berperan sebagai check point, pengumpulan data statistik dan kesyahbandaran kapal perikanan, serta koordinasi pengawasan hasil perikanan dan menjadi sumber informasi data juga potensi pertanian.

“Fungsi awal, pelabuhan ini disiapkan untuk bongkar muat serta pengapalan komoditi perikanan. Namun berjalannya waktu, juga digunakan untuk bongkar muat barang-barang umum. Untuk itu, saya telah minta dibenahi. Dikembalikan ke fungsi awal. Nanti semua produk perikanan, termasuk ekspor-impor akan melalui pelabuhan ini,” ungkapnya.

aa
Grafis aktifitas di pelabuhan tengkayu II Tarakan. (Infopubdok Kaltara)

Berkaitan dengan PAD dari  pelabuhan ini, menurut gubernur,  sejauh ini sudah cukup bagus. Bahkan diyakini akan terus mengalami peningkatan. Apalagi jika nanti fasilitas fisik, administrasi dan fungsionalnya dibenahi. Termasuk pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola.

Upaya peningkatan SDM dilakukan lewat pelatihan-pelatihan di berbagai sector. Ditambah dengan langkah peningkatan mutu pelayanan kepada nelayan dan masyarakat umum agar lebih optimal serta revitalisasi sarana dan prasarana kepelabuhan. Diharapkan dapat meningkatkan PAD dari sektor jasa perikanan dan non perikanan.

Beradasarkan  laporan dari UPT Pelabuhan Tengkayu II yang berada di DKP Kaltara, di pelabuhan ini juga dilakukan sejumlah pungutan dan pelayanan penerbitan perizinan tertentu. Seperti, pungutan retribusi kepelabuhanan, pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kapal perikanan, penerbitan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan (SHTI) khusus komoditi hasil perikanan (tangkap) yang akan diekspor ke Uni Eropa.

“Dari pelayanan dan pungutan tersebut, berhasil diperoleh PAD tercatat, pada 2018 mencapai Rp 2,028 miliar  atau sedikit lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,953 miliar. Distribusi kontainer sebanyak 520 kontainer,” ungkap gubernur yang didampingi Kepala DKP Kaltara H Amir Bakry.

PAD yang diperoleh juga diupayakan untuk ditingkatkan pada pengelolannya ke depan. Pada tahun ini, diyakini perolehan PAD akan semakin meningkat. Data di UPT Pelabuhan Perikanan Tengkayu 2, perolehan dari Januari 2019 sampai dengan 11 September 2019  sebesar Rp 1,471 miliar. “Untuk item pendapatannya, meliputi sewa lahan dan bangunan, jasa air bersih, sewa kios, pas masuk kendaraan dan retribusi barang, serta sewa parkir container,” imbuh Amir. (*/humas)