
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pelaksanaan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan pengendalian kebakaran lahan serta kebun melalui Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) menjadi instrumen penting dalam mendorong praktik perkebunan berkelanjutan
“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk pengakuan terhadap komitmen petani dan perusahaan dalam menjaga lingkungan dan hak-hak sosial,” kata Fauzi, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Bidang Perkebunan Berkelanjutan Disbun Kaltim dilaman disbunkaltimprov.go.id.
Menurut Fauzi, tidak hanya itu pelaksanaan Program Pengurangan Emisi Yurisdiksi Kalimantan Timur (EK-JERP), sebagai bagian dari penguatan laporan safeguard Forest Carbon Partnership Facility–Carbon Fund (FCPF-CF) yang tengah dalam tahap reviu oleh Regional Safeguard Advisor (RSA) Bank Dunia.
“Tim Bank Dunia diwakili oleh Adji Danya Hakim dan Stanislaus Apresian selaku Konsultan Pembangunan Sosial, serta Tammya Ayu Purnomo sebagai Konsultan Manajemen Lansekap,” ucapnya.
Tim Bank Dunia berdialog langsung dengan jajaran Disbun Kaltim, mengumpulkan informasi lapangan dan mendalami implementasi berbagai aspek safeguard, termasuk mekanisme umpan balik dan pengaduan masyarakat.
Dalam forum tersebut, Disbun Kaltim juga memaparkan berbagai strategi mitigasi risiko yang disiapkan untuk mengantisipasi potensi dampak kegiatan perkebunan, khususnya di area rawan kebakaran.
“Upaya pengendalian kebakaran lahan dan kebun tak bisa bersifat reaktif. Perlu mitigasi berbasis data dan partisipasi aktif kelompok tani di lapangan,” tegas Wilma Kania Febrina, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Disbun Kaltim.
Turut hadir mendampingi pejabat Disbun Kaltim menerima kunjungan Tim Bank Dunia ini adalah Nanang Hayani, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Biro Perekonomian Setda Provinsi Kaltim, bersama tim teknis dari Bidang Perkebunan Berkelanjutan dan staf Disbun Kaltim.
“Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa transformasi menuju sistem perkebunan yang lebih adil dan berkelanjutan terus dijalankan dengan semangat gotong royong lintas sektor,” terang Wilma.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Perkebunan