Pelihara dan Perbaiki Lingkungan, Pemerintah Bangun Kebuh Bibit Seluas 100 Ha di Ibu Kota Baru

aa
Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat terkait mencoba jalan tol Balikpapan-Samarinda, di Gerbang Tol Samboja, Balikpapan, Selasa (17/12) siang. (Foto: AGUNG/Humas)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pembangunan ibu kota baru di wilayah antara antara Kabupaten Paser Penajam Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), tetap memperhatikan lingkungan. Bahkan memperbaiki lingkungan yang ada.

“Oleh sebab itu yang pertama dibangun itu adalah kebun bibit, nursery seluas kurang lebih 100 hektare yang memuat jutaan bibit di situ,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan seksi II, III, dan IV Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, di Gerbang Tol Samboja, Selasa (17/12) siang sebagaimana dirilis situs setkab.go.id. Artinya, lanjut Presiden, pemerintah ingin memperbaiki lingkungan yang ada di sekitar wilayah yang akan dijadikan ibu kota negara menggantikan Jakarta.

Sebelumnya dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat Kaltim, di Balikpapan, Selasa (17/12) pagi, Presiden Jokowi mengemukakan yang sudah diputuskan untuk area sebagai ibu kota baru negara RI itu mencakup luas 193 ribu hektar. Tetapi Gubernur Kaltim Isran Noor menyampaikan yang disiapkan dalam jangka yang sangat panjang adalah 410 ribu hektar.

Usulan Pembangunan

Mengenai pertemuannya dengan tokoh masyarakat Kaltim, Presiden Jokowi mengatakan dirinya ingin permisi ketuk pintu, tuk tuk tuk, kulo nuwun, bahwa setelah keputusan pemindahan ibu kota, pemerintah ingin masuk ke Kutai Kartai Negara (Kukar) dan ke Paser Penajam Utara (PPU).

“Para tokoh menyampaikan selamat datang dan mempersilakan kita untuk segera dimulai,” ungkap Kepala Negara.

Menurut Kepala Negara, dalam pertemuan itu ada beberapa usulan pembangunan yang disampaikan meliputi pembangunan universitas, perguruan tinggi. “Saya kira itu jadi bagian rencana kita, sehingga tidak masalah,” ujarnya. (001)

Tag: