Pemancing Balikpapan Hilang di Laut Usai Perahunya Dihantam Ombak

Tim penyelamat Basarnas Balikpapan yang diterjunkan dalam operasi SAR di Tanjung Jumlai, Penajam Paser Utara, Kamis 15 Desember 2022 (handout/Basarnas Balikpapan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Zaetamari, 45 tahun, pemancing warga Balikpapapan dilaporkan hilang hari Kamis setelah perahu yang dia gunakan dihantam ombak dan tenggelam di Tanjung Jumlai Bui Kuning, Penajam Paser Utara (PPU). Dia kini dalam pencarian SAR gabungan.

Zaetamari bersama dua temannya sebelumnya hari Rabu sekitar pukul 17.30 Waktu Indonesia Tengah pergi memancing menggunakan perahu klotok.

“Ketiga pemancing berangkat dari Sepaku (di Penajam Paser Utara) ke Kampung Baru di Balikpapan Barat menggunakan perahu klotok,” kata Melkianus Kotta, Kepala Basarnas Balikpapan, dalam pernyataannya Kamis.

Ketiga pemancing kemudian memancing di daerah perairan Tanjung Jumlai, dan tiba-tiba perahu mereka dihantam ombak di bagian depan.

“Ketiga korban ini lari ke bagian belakang perahu dan kemudian tenggelam bersama perahu itu. Satu korban bisa berenang, dua lainnya tenggelam bersama perahu,” ujar Melkianus Kotta.

Satu pemancing Samlani, 40 tahun, yang juga tinggal di Balikpapan berhasil selamat setelah terapung-apung di laut selama 5 jam dan dibantu kapal nelayan yang melintas. Samlani kemudian melapor ke Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang.

Satu lagi korban selamat belum diketahui persis kronologi penyelamatannya. Namun dipastikan satu orang pemancing, Zaetamari, hilang pascakejadian dan sedang dalam pencarian.

Menggunakan kapal SAR KN 408, tim penyelamat dari Basarnas Balikpapan diterjunkan untuk melakukan pencarian Zaetamari, bersama dengan Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang, Polair Polda Kaltim, BPBD Penajam Paser Utara, Polsek Penajam serta keluarga korban.

“Selain KN 408, alat utama SAR lainnya yang digunakan adalah speedboat Polair dan speedboat milik nelayan,” demikian Melkianus Kotta.

Sumber : Basarnas Balikpapan | Editor : Saud Rosadi

Tag: