Pemasyarakatan Dituntut Bangun Pribadi Pelanggar Hukum jadi Lebih Baik

Karutan Kelas IIA Samarinda Alanta Imanuel Ketaren dan jajaran saat hadiri apel Peringatan 57 tahun Hari Bhakti Pemasyarakatan, Selasa (27/4). (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Peringatan 57 tahun Hari Bhakti Pemasyarakatan, Rutan Kelas IIA Samarinda mengikuti apel bersama secara virtual, yang dilaksanakan terpusat dari Jakarta, Selasa (27/4). Peringatan tersebut diikuti oleh jajaran struktural Rutan Kelas IIA Samarinda, dan juga UPT Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia.

Semangat besar untuk mengubah mindset pola pikir masyarakat tentang peradilan pidana, salah satunya mengubah kecenderungan prison oriented yakni menyelesaikan masalah kejahatan selalu berujung pada pemenjaraan. Demikian disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD.

Bertindak selaku inspektur upacara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-57, Mahfud MD menjelaskan momen kali ini tepat untuk merefleksikan kembali apa yang menjadi nawaitu para pendahulu bangsa.

“Peletakan dasar pemasyarakatan dan menekankan pemasyarakatan sebagai sebuah tools nation building dan character building, sesuai diamanatkan Presiden pertama Soekarno dalam konferensi Lembang tahun 1964 lalu,” kata Mahfud.

Semangat itu, lanjut Mahfud, mengandung makna bahwa Pemasyarakatan dituntut untuk mampu membangun kapasitas pribadi para pelanggar hukum, agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda Alanta Imanuel Ketaren usai mengikuti aper virtual itu menjelaskan, bahwa jajarannya siap menjalankan amanat pimpinan, seperti yang terjelaskan dalam apel virtual tersebut.

Sumber : Rutan Kelas IIA Samarinda
Editor : Saud Rosadi

Tag: