PPP Bisa Menjadi Contoh dan Teladan Memperkokoh Persatuan

Presiden Jokowi menghadiri Pembukaan Muktamar IX PPP, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2020). (Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

BOGOR.NIAGA.ASIA– Partai Persatuan Pembangunan juga bisa menjadi contoh, bisa menjadi teladan bagi organisasi-organisasi lain dalam memperkokoh persatuan dan kerukunan, dan dalam mempercepat pembangunan nasional Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan itu saat membuka secara resmi Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan Tahun 2020, 18 Desember 2020, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Menurut Presiden, sebagai partai Islam tertua dan partai pemersatu umat yang terpercaya, yang dipercaya umat, Partai Persatuan Pembangunan sudah pasti sangat berpengalaman dalam ikut membangun bangsa.

“Saya meyakini Muktamar IX ini akan menjadi arena untuk memperkokoh persatuan partai, untuk memperkokoh persatuan nasional, dan memperbesar kontribusi partai dalam pembangunan nasional kita, serta menjadi pijakan bagi kebangkitan PPP untuk memenangkan hati umat,” kata Presiden.

Infrastruktur untuk Meningkatkan Konektivitas Budaya

                Pada awal sambutannya Jokowi menerangkan, dalam enam tahun terakhir ini, Pemerintah terus fokus membangun infrastruktur penghubung antardaerah. Bukan hanya jalan tol atau jalur kereta api, jalur penerbangan, dan tol laut, tetapi juga konektivitas digital yang dipercepat jangkauannya di seluruh wilayah Indonesia.

“Infrastruktur konektivitas ini bukan hanya dimaksudkan untuk integrasi ekonomi nasional, bukan hanya untuk mempermudah dan mempermurah arus logistik, bukan hanya untuk meningkatkan ekonomi digital dan e-commerce, tetapi juga kita maksudkan untuk meningkatkan konektivitas budaya, konektivitas gagasan, dan semangat sebagai sebuah bangsa besar, dan juga dimaksudkan untuk semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa kita Indonesia,” kata Presiden.

Menurut Presiden, dengan konektivitas luring dan daring yang semakin efektif  bisa meningkatkan komunikasi antarumat yang tersebar di seluruh Indonesia, di seluruh Tanah Air, untuk menyebarkan Islam wasathiyah, menebarkan kesejukan dan kedamaian, menumbuhkan toleransi dalam perbedaan dan kebinekaan, dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman.

“Melalui konektivitas fisik dan digital, kita bisa berbagi pengalaman dalam membangun daerah, dalam membangun desa. Ada 514 kabupaten dan kota, 34 provinsi, 75.000 desa yang tersebar di Tanah Air,” ujarnya.

Selain itu, juga bisa berbagi inspirasi untuk mengembangkan inovasi dan  mengakselerasi kualitas sumber daya manusia di seluruh pelosok nusantara, untuk menghadapi dunia yang sekarang ini penuh dengan perubahan persaingan, hiperkompetisi antarnegara, antarperusahaan, antarindividu yang semakin betul-betul harus diikuti hari per hari.

“Pemanfaatan infrastruktur untuk hal-hal yang positif tersebut harus kita aktifkan, agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita harus aktif mengisi pemberitaan di media sosial dengan keteduhan, dengan kesejukan, dan kita juga harus mengklarifikasi berita-berita yang tidak benar, berita-berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran-ujaran kebencian untuk saling kita menghormati dan menghargai sesama anak bangsa sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air,” ajak Presiden.

Lembaga pendidikan umum maupun pesantren yang tersebar di seluruh tanah air, data yang saya miliki ada 28.000 pondok pesantren, harus saling berbagi, saling bekerja sama untuk memperkokoh pondasi Pancasila di kalangan siswa dan santri, untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar para siswa dan santri kita memiliki karakter keindonesiaan yang kuat. (*/001)

 

Tag: