Pembangunan Perbatasan Dibeberkan pada Seminar di Unikaltara

AA
Kepala Bappeda-Litbang Kaltara Datu Iqro Ramadhan saat menjadi pembicara pada seminar nasional pembangunan infrastruktur dan konektivitas wilayah perbatasan, Kamis (25/4)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Mewakili Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Datuk Iqro Ramadhan menjadi salah satu narasumber dalam seminar nasional dengan tema ‘Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Wilayah Perbatasan’ yang digelar oleh Universitas Kaltara (Unikaltara) Tanjung Selor, Kamis (25/4).

Dengan sub tema ‘Pembangunan Wilayah Perbatasan’, Datu Iqro menjabarkan profil wilayah perbatasan Kaltara. Mulai panjang garis perbatasan Kaltara dengan Sabah-Serawak yang mencapai kurang lebih 1.800 kilometer dan 17 kecamatan yang masuk wilayah perbatasan yang ada di Kabupaten Malinau dan Nunukan.

Hingga dijelaskan pula, hampir 50 persen wilayah Kaltara berada di Malinau dan sangat minim infrastruktur. Terutama, infrastruktur jalan ke daerah perbatasan. “Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara punya komitmen kuat untuk membuka aksesbilitas di wilayah perbatasan,” katanya.

Salah satu permasalahan yang ada di wilayah perbatasan, kata Datu Iqro, adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, arah kebijakan pembangunan Provinsi Kaltara pada 2019 lebih memacu pembangunan ekonomi Kaltara yang berdaya saing berbasis keunggulan SDM.

Datu Iqro mengatakan, Pemprov Kaltara telah melaksanakan beberapa program kegiatan untuk pengembangan wilayah perbatasan. Yakni, rencana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Subsidi Ongkos Angkutan (SOA) barang dan penumpang, pembangunan Toko Indonesia, pembangunan Rumah Sakit Pratama, dan penempatan guru garis depan (GGD). “Ini sesuai dengan Nawa Cita, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” tambahnya. (humas)