Pembangunan Smelter dan Tambang Nikel Buka Peluang Kerja bagi 23.202 Naker

Sumber: Kementerian ESDM

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Pembangunan smelter dan tambang nikel akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi lulusan fresh graduate sebanyak 23.202 tenaga kerja (naker). Rinciannya, peluang kerja bagi lulusan Teknik Pertambangan sebanyak 9.804 orang, lulusan Tkenik Metalurgi, Material dan Kimia 1.210 orang, Teknik Geofisika sebanyak 3.570 orang, dan Teknik Geologi sebanyak 8.618 orang.

Hal itu disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Booklet Etalase Tambang 2020 tentang Peluang Investasi Batubara Indonesia, mengutip  hasil riset Kemenristekdikti tahun 2019.

Menurut Kementerian ESDM, pabrik pengolahan batubara eksisting di Indonesia akhir tahun 2020 sebanyak 7 unit, tersebar di Sumatera Selatan (Sumsel)  2 unit, Lampung 1 unit, Kalimantan Tengah (Kalteng)  1 unit, Kalimantan Utara (Kaltara)  2 unit, dan Sulawesi Tenggara (Sultra)  1 unit.

Pabrik Semi Coking Coal PT Prima Coal Chemical di Kalteng kapasitas input 180.000 ton/tahun dengan output 36.000 ton per tahun.

“Pabrik Pengolahan Briket PT Thriveni di Banyuasin, Sumsel feedstock 130.000  dengan produksi per tahun 79.000 – 85.000 ton. Sedangkan Pabrik Pengolahan Briket PT Bukit Asam di Tanjung Enim (Sumsel) feedstock 30.000 – 40.000, produk antara 10.000 – 20.000 ton per tahun dan di Tarahan Lampung, feedstock 12.000, produk 7.000 ton per tahun,” ungkap Kementerian ESDM.

Diterangkan pula, di Kaltara dibangun pabrik Briket dan Semi Kokas. Pabrik Briket dengan produksi briket 1.000.000 ton per tahun dibangun PT ZIG Resourches Technologi dengan status Proyek Upgrading. Sedangkan Pabrik Semi Kokas dengan kapasitas produksi 600.000 ton per tahun dibangun PT megah Energi Khatulistiwa.

“Pabrik pengolahan aspal dengan kapasitas input 500.000 ton per tahun dengan output per tahun 100.000 ton dibangun PT Kartika Prima Abadi di Buton, Sultra,” ungkap Kementerian ESDM.

Juga dilaporkan bahwa biaya produksi batubara Indonesia terendah dibandingkan negara-negara eksportir batubara termal di pasar global, yakni 41,5 USD per ton, dimana di dalamnya sudah termasuk minning and processing, inland transport, dan royalties and other. Sedangkan kegiatan serupa di Kolombia biayanya 45, Afrika Selatan 50, Rusia 50,5, dan Australia 52,5.  (001)

Tag: