Pembangunan Toko Indonesia di Krayan Memasuki Tahap Penyelesaian

aa
Grafis Infopubdok Kaltara

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Pembangunan Toko Indonesia di wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) dengan Malaysia berlanjut. Tujuannya untuk mengatasi  tingginya harga barang, utamanya bahan kebutuhan pokok masyarakat. Disparitas  harga antara di wilayah perbatasan  sangat mencolok jika dibandingkan dengan daerah perkotaan.

Toko Indonesia yang pertama dibangun di Krayan, Kabupaten Nunukan, dimulai  sejak 2017 lalu. Secara bertahap, melalui APBD dialokasikan anggaran untuk membangunnya. Tahun ini, kembali melalui APBD, Pemprov Kaltara mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8,5 miliar, untuk tahap akhir pembangunan Toko Indonesia.

Menghadapai persoalan demikian, kata Gubernur Kaltara, Dr. Ir. H Irianto Lambrie, solusi yang diambil, salah satunya dengan memberikan subsidi ongkos angkut (SOA) barang. Karena penyebab tingginya harga adalah tingginya biaya angkutan, dengan menggunakan pesawat.

“Tidak cukup itu, kita juga perlu membangun sebuah tempat agar masyarakat di perbatasan bisa membeli barang dengan harga yang terjangkau. Meski tidak sama, paling tidak bisa jauh lebih murah dari harga sebelumnya,” kata gubernur, Kamis (7/2).

Toko Indonesianantinya akan menjual barang-barang produk Indonesia atau produk dalam negeri. Toko Indonesia dimaksudkan untuk bisa menyaingi atau mengurangi penggunaan produk-produk Malaysia yang selama ini lebih banyak dikonsumsi masyarakat kita di perbatasan. “Alhamdulillah, gagasan itu bisa terwujud. Insya Allah, tahun ini sudah rampung pembangunannya. Tahun depan, sudah bisa dibuka untuk masyarakat,” kata gubernur.

Mengutip laporan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara, Suheriyatna, dikatakan, pembangunan Toko Indonesia di Krayan  saat ini sudah memasuki proses persiapan dokumen lelang.

“Mudah-mudahan bisa cepat prosesnya, bulan April insya Allah sudah bisa dimulai kegiatannya. Seperti pemasangan elektrikal, sanitasi, pemasangan ACP (Alumunium Composite Panel), eksterior, landscape, pemasangan plafon, termasuk pekerjaan interior bangunan toko,” gubernur menambahkan.

Dibangunnya Toko Indonesia juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan. Ini juga bagian dari upaya untuk pengentasan kemiskinan yang ada di wilayah perbatasan. Dan yang lebih penting lagi. Inilah salah satu cara Pemprov untuk menghadirkan negara di wilayah perbatasan. (adv)