
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — RSUD Abdoel Wahab Sjahranie di Samarinda kesekian kalimya kembali terendam banjir di bagian selasar dan beberapa ruang pelayanan, usai hujan deras Rabu 22 Oktober 2025 kemarin.
Genangan banjir terjadi karena posisi rumah sakit yang lebih rendah dari pada badan jalan, sehingga mengakibatkan limpasan hujan dengan mudah masuk ke sejumlah ruang pelayanan di rumah sakit rujukan pertama se-Kalimantan itu.
Plt Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda dr. Indah Puspitasari memastikan, meski kebanjiran, aktivitas pelayanan pasien tidak sampai terganggu.
“Ada beberapa alat yang terdampak, karena kita fokus menyelamatkan pasien terlebih dahulu,” kata Indah, ditemui di kantornya, Kamis 23 Oktober 2025.
Namun demikian, dampak dari banjir ini justru berakibat pada kondisi alat-alat medis berteknologi tinggi. Terutama alat yang membutuhkan kestabilan posisi seperti alat Magnetic Resonance Imaging (MRI).
“Karena sering terjadi genangan, lantai kita agak turun. Ini tentu bisa menggangu alat MRI kita, karena butuh presisi tinggi,” ujar Indah.
Untuk mengatasi masalah banjir ini, Pemprov Kaltim telah membangun Gedung Pandurata yang masih berada di area RSUD AW Sjahranie.
Gedung Pandurata itu dibangun sebagai solusi strategis mengatasi permasalahan layanan di RSUD AW Sjahranie, termasuk permasalahan banjir ini.
Nantinya beberapa ruang pelayanan yang kerap terendam banjir akan dipindahkan dari gedung lama di RSUD AW Sjahranie, ke gedung baru Pandurata itu.
“Beberapa ada yang tetap kita pertahankan seperti ruang Teratai untuk kemoterapi, itu tidak terendam banjir,” terang Indah.
Selain gedung Pandurata, solusi lainnya dari RSUD AW Sjahranie akan membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sekitaran rumah sakit, serta bozem atau kolam retensi di area tertentu ruang perawatan, yang berfungsi menampung air hujan berlebih.
RTH sendiri memiliki peran krusial untuk menyerap dan menahan air hujan, sehingga mengurangi debit air yang mengalir ke saluran parit.
“Ruangan yang sifatnya rendah seperti ruang Aster itu kita akan jadikan RTH,” sebut Indah.
Masih disampaikan Indah, persoalan utama banjir di kawasan rumah sakit ini juga dipicu karena sedimentasi di parit dan saluran air. Karena itu, pihaknya juga berencana akan memperdalam dan membersihkan parit agar aliran air menjadi lebih lancar.
Upaya tersebut juga akan bersinergi dengan proyek besar yang tengah dikerja oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim, termasuk pembangunan parit besar yang mengarah ke kawasan Gedung Pandurata dan Jalan Ring Road baru.
“Informasi dari Bu Sekda Sri Wahyuni, nanti akan dibuat parit besar ke arah Pandurata,” demikian Indah Puspitasari.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: BanjirRSUD AW Sjahranie