
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kukuh Alfadillah seorang siswa kelas X SMKN 8 Samarinda yang tinggal di Harapan Baru, Samarinda, tak menyangka bahwa penglihatannya selama ini begitu terganggu. Ia baru mengetahui bahwa matanya terdeteksi ‘plus (+) ditambah minus (-) 6,50 dan silinder 0,5’.
Hal tersebut terungkap ketika remaja berusia 15 tahun ini menjadi peserta dalam kegiatan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis yang digelar di UPTD Puskesmas Baqa, Samarinda Seberang, Sabtu pagi (21/6).
Acara ini dihadiri Kasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kesehatan Jiwa Dinkes Kaltim Ika Gladis, sekretaris I TP PKK Kaltim Dian Melati, sekretaris II Julia Mirysha, sekretaris IV Anggun Pakas Tiaw dan Ketua Pokja IV TP PKK Kaltim Respianur, yang juga merupakan Kasi Gizi Kesehatan Kerja Olahraga Dinkes Kaltim.
“Saya baru pertama kali ikut kegiatan seperti ini. Ternyata hasilnya plus, minus dan silinder, lengkap,” ucap Kukuh dengan polos.
Ia datang sejak pukul 08.00 WITA bersama orang tuanya. Setelah menunggu tak sampai 15 menit, nomor antrean 39 yang ia pegang akhirnya dipanggil.
“Dari sekolah sebelumnya memang ada pendataan. Mungkin karena itu nama saya sudah terdaftar. Waktu datang ke sini tinggal lengkapi berkas seperti Kartu Keluarga, akta, kartu pelajar. Lalu disuruh isi data, tanda tangan, dan langsung diarahkan ke ruang pemeriksaan,” jelasnya.

Meski baru kali ini menggunakan kacamata, Kukuh mengaku sudah lama mengalami gangguan penglihatan.
“Saya dari TK sudah susah lihat jelas. Tapi karena belum pernah periksa langsung dan membeli kacamata, ya belum tahu. Di sekolah saya selalu duduk di depan, tapi kadang-kadang juga masih burem,” tuturnya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan Kukuh tidak bisa langsung menerima kacamata koreksi saat itu karena minusnya cukup tinggi. Namun ia akan mendapatkan kacamata koreksi khusus yang akan diserahkan pada puncak Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 pada 7–8 Juli 2025 di Convention Hall Samarinda.
“Alhamdulillah saya bisa ikut kegiatan positif seperti ini. Jujur ini sangat membantu, apalagi buat kami para pelajar. Saya ucapkan terima kasih untuk Pemerintah Provinsi Kaltim dan PKK. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut,” kata Kukuh penuh harap.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemeriksaan mata massal dan pembagian 1.000 kacamata baca dan koreksi secara gratis yang diinisiasi oleh PKK Pusat serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, lalu dilaksanakan oleh TP PKK Kaltim, didukung Dinas Kesehatan Kaltim dan mitra lainnya.
Menurut Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kaltim, Ika Gladis, kegiatan ini menyasar berbagai kelompok usia.
“Kami melayani dari usia anak sekolah SD, SMP, SMA, hingga dewasa dan lansia. Untuk anak-anak, umumnya ditemukan miopia atau rabun jauh, dengan koreksi mulai dari minus 1 sampai tertinggi minus 6,” bebernya.
Dari total 450 peserta yang diperiksa dalam gelombang pertama, Ika menyebut sekitar 30 persen adalah anak sekolah, dan sebagian besar mengalami gangguan penglihatan serius.
“Kalau minus sudah lebih dari dua, tanpa kacamata mereka kesulitan membaca atau melihat papan tulis. Ini jelas berdampak pada prestasi belajar mereka, maka itu kita hadir untuk memberikan kacamata gratis, semoga bermanfaat,” tambahnya.
Kukuh adalah satu dari ratusan pelajar yang terbantu oleh program ini. Menurut Ika, anak-anak dan lansia sama-sama menjadi prioritas karena mata adalah indera vital yang sering kali terabaikan.
“Banyak orang tua yang tidak menyadari kalau anaknya kesulitan melihat. Program ini bukan sekadar bantuan alat, tapi bagian dari pencegahan masalah kesehatan jangka panjang,” pungkas Ika.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Kesehatan