Pemerintah Harus Memperbaiki ‘Roadmap’ Kebutuhan Pangan Nasional

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan saat menyampaikan interupsi pada saat rapat Paripurna  DPR RI, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2021). Foto : Andri/Mr.

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mendesak pemerintah agar memperbaiki roadmap pembangunan ketahanan pangan nasional. Dia mengungkapkan, pada awal tahun ini masyarakat diresahkan dengan kelangkaan kebutuhan kedelai nasional, hal tersebut mengakibatkan produksi tempe dan tahu menjadi tersendat, karena selama ini Indonesia masih tergantung pada kedelai impor.

“Agar pemerintah kembali menyusun roadmap ketahanan pangan kita, dengan kembali memberikan perhatian kepada kebutuhan masyarakat kita, dengan menanam kedelai,” papar Johan saat menyampaikan interupsi pada saat rapat Paripurna  DPR RI, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Politisi Fraksi PKS ini menjelaskan, kebutuhan pokok pangan nasional pada padi, jagung, dan kedelai (pajali) harus menjadi perhatian serius dan tidak bisa kemudian menghiraukan salah satunya.

“Kita punya kebutuhan pokok yang disebut pajali (padi, jagung, kedelai). Padi diberi respon, diberi perhatian, jagung diberi perhatian, anggarannya meningkat, produksinya juga meningkat. Tetapi kedelai kemudian dilupakan,” keluh Johan.

Wakil rakyat dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I ini medesak pemerintah agar membuat perencanaan yang jelas tentang kebutuhan pangan nasional agar tidak salah arah.

Dia pun menyambut baik pidato Ketua DPR RI DR. (H.C.) Puan Maharani tentang ajakan gotong royong untuk membangun ketahanan nasional di masa pandemi ini.

Menurutnya kecukupan pangan sangat penting untuk meningkatkan imun di masa pandemi. Bahkan dia mengeluhkan, negara agraris tapi impor pangan dari luar negeri.

“Menjadi lucu ketika kita adalah negara agraris, tapi mengimpor kedelai. Petani kita, UKM kita sudah sangat terdampak, jangan sampai kita salah lagi merespon,” pungkas Johan. (*/001)

Tag: