Pemerintah RI dan Belanda Sepakati Kerja Sama Bidang ‘Women, Peace, and Security’

Presiden Jokowi dan Raja Belanda bersalaman usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (10/3). (Foto: Humas/Agung)

BOGOR.NIAGA.ASIA-Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menegaskan bahwa Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Kerajaan Belanda, telah menandatangani dua Letter of Intent (LoI) untuk kerja sama di bidang Women, Peace and Security serta Memorandum of Understanding (MoU) terkait pelatihan diplomatik yang telah berlangsung selama 15 tahun dan ini renewal 4 tahun ke depan, sekarang merupakan tahun ke-16.

”Selain itu juga ada kerja sama-kerja sama di bidang pengelolaan air. Kemudian di bidang Infectious Diseases Control, including Antimicrobial Resistance antara RSPI Sulianti Saroso dengan Erasmus University Medical Center,” ujar Menlu usai mendampingi Presiden Jokowi dalam Kunjungan Kenegaraan Raja dan Ratu Belanda di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (10/3), sebagaimana dikutip laman setkab.go.id.

Kemudian, Menlu menyebutkan juga ada Letter of Intent (LoI) untuk program health care professional, perubahan iklim termasuk masalah pengelolaan sampah, dan juga joint statement kerja sama di bidang perhubungan.

USD 1 Miliar

Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan bersama, lanjut Menlu, selama kunjungan ke Indonesia, Raja Belanda juga membawa serta delegasi bisnis yang cukup banyak.

”Tadi saya mencoba mengkonfirmasikan kembali berapa jumlahnya, jumlahnya yang pasti lebih dari 100 (yaitu) 185 dan mereka akan melakukan pertemuan-pertemuan. Dan sementara Raja melakukan kunjungan ke Yogyakarta, maka tim ekonomi juga akan melakukan pertemuan dengan berbagai counterpart-nya termasuk di Surabaya dan sebagainya,” imbuh Menlu.

Dari semua kegiatan yang berbau bisnis, menurut Menlu, maka business deal yang dicapai selama kunjungan besarnya kurang lebih adalah 1 billion atau USD 1 miliar, antara lain adalah pengembangan investasi terminal Vopak di Tanjung Priok, pengembangan pabrik susu Frisian Friesland Campina, dan investasi Shell di sektor hilir migas. Menlu menegaskan bahwa dari swasta Indonesia juga sedang bekerja bersama dengan swasta Kerajaan Belanda, tetapi intinya yang tercatat adalah dilaporkan sejauh ini adalah investasi sebesar USD 1 miliar.

”Jadi itu adalah hasil dari kunjungan Raja Belanda ke Indonesia yang merupakan kunjungan pertama setelah 25 tahun. Karena beliau waktu itu ke sini bersama dengan ibunya, waktu itu statusnya adalah sebagai Crown Prince jadi ini setelah 25 tahun beliau kembali sebagai raja,” imbuh Menlu. (001)

Tag: