Pemerintah Targetkan Pembelian 2.542 Ton Karet untuk Aspal

aa
Aspal campur karet di Musi Bayuasin. (MI/DWI APRIANI)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-KementerIan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menargetkan pembelian bahan olahan karet (bokar) sebesar 2.542 ton sebagai bahan baku produksi aspal karet. Dengan bokar sebanyak itu, diproyeksikan aspal karet yang bisa diproduksi mencapai 17.889 ton dan bisa digunakan untuk preservasi jalan sepanjang 65,8 kilometer (km).

Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan, pada tahun ini, Sumatra Selatan, akan melaksanakan pemeliharaan jalan sepanjang 33 km dengan menggunakan aspal campuran karet.

“Nantinya, perkerasan jalan tol kita juga akan menggunakan aspal karet. Itu lebih kuat karena daya lenturnya tinggi sehingga bisa menahan beban berat dengan jangkan waktu lebih lama,” ujar Basuki melalui keterangan resmi, Rabu (10/4).

Untuk mendapatkan bokar sesuai target yang diterapkan, pemerintah telah melaksanakan perjanjian kerja sama dengan puluhan ribu petani di beberapa provinsi sentra produksi karet seperti Jambi, Sumatra Selatan, dan Lampung.

Adapun, harga pembelian kini sudah menyentuh Rp9.000 per kilogram. Padahal, di tahun sebelumnya, harga karet di level petani sempat menyentuh Rp6.500 per kg.”Selain membuat kualitas jalan lebih bagus, upaya menyerap hasil karet petani lokal juga bisa memperbaiki harga karet di tingkat nasional, bahkan bisa berpengaruh juga terhadap harga internasional,” ucap Basuki.

Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar di dunia. Setiap tahun produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton. Sayangnya, hanya 0,6 juta ton yang dimanfaatkan industri dalam negeri, sementara sebanyak 2,4 juta ton di ekspor ke berbagai negara. Sumber: Media Indonesia