Pemerintah Targetkan Tahun 2023 Lifting Minyak 660.000 Barel per Hari

Tim pengeboran PT Pertamina Hulu Mahakam  melakukan eksploirasi dalam rangka meningkatkan produksi migas dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional. (Foto : handout PT PHM)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Selain menyepakati Indonesian Crude Price (ICP) di APBN 2023 sebesar USD95 per barel, Pemerintah dan DPR RI memutuskan target lifting (siap jual) minyak dan gas bumi tahun 2023 ditetapkan sebesar 1.769.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak 660.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.100.000 barel setara minyak per hari.

Keputusan tersebut dicapai dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM, Arifin Tasrif di Gedung Nusantara Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Keputusan ini disepakati melihat realisasi lifting hingga Agustus 2022 mencapai 1,562 juta barel setara minyak per hari, di mana realisasi lifting minyak bumi sebesar 606,4 ribu barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 956 ribu barel setara minyak per hari.

Sementara untuk outlook lifting migas pada APBN 2022 sendiri sebesar 1,597 juta barel setara minyak per hari, terdiri dari lifting minyak bumi sebesar 633 ribu barel minyak per hari dan lifting gas bumi sebesar 964 ribu barel setara minyak per hari.

Menurut Arifin, Pemerintah pun terus mendorong agar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan peningkatan produksi migas melalui penetapan cost recovery tahun 2023 sebesar USD8,50 miliar.

Guna mengoptimalkan produksi migas, Menteri ESDM mendorong pemanfaatan teknologi modern untuk diaplikasikan pada sumur – sumur tua. Capaian ini diharapkan sejalan dengan target pemerintah mewujudkan produksi minyak satu juta barel per hari di tahun 2030.

“Kita lihat sumber-sumber minyak kita ini sudah tua, memang perlu upaya-upaya keras dengan teknokogi yang baru yang tentu saja akan memakan biaya. Kita memang sedang mengupayakan supaya bisa mencapai target satu juta barel per hari di 2030,” terang Arifin.

Arifin pun membeberkan untuk mencapai target satu juta barel per hari membutuhkan waktu yang relatif lama. “Untuk bisa memompa minyak butuh waktu 7 – 10 tahun mulai dari penemuan, eksplorasi dan eksploitasi. Dan kita memiliki indikasi sumur-sumur baru yang bisa kita upayakan untuk dipercepat,” ungkapnya.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: