Pemilu 2024, PKS Targetkan 6 Kursi di DPRD Nunukan

Ketua DPD PKS Nunukan Burhanuddin lantik  12 DPC PKS. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Ketua Dewan Pengurus  Daerah (DPD) PKS Nunukan Burhanuddin mengatakan di Pemilu 2024, PKS menargetkan memperoleh 6 kursi di DPRD Nunukan dan dari Dapil Kabupaten Nunukan mendapatkan 2 kursi di DPRD Kalimantan Utara (Kaltara).

Hal itu dikatakannya usai melantik  12 Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Kabupaten Nunukan masa bakti 2021-2025 di Nunukan, Jumat (09/04/2021).

“Salah satu amanat Muswil PKS Kaltara  menargetkan di Pemilu 2024 memperoleh 6 kursi di DPRD Nunukan dan 2 kursi untuk DPRD Kaltara,” ujarnya. Saat ini, atau dari hasil Pemilu 2019, PKS mendapat 4 kursi di DPRD Nunukan. Kemudian dari 3 kursi PKS di DPRD Kaltara, 1 dari Dapil Nunukan.

Pelantikan DPC PKS se Kabupaten Nunukan, dihadiri sejumlah politisi dan anggota DPRD dari i PKS Nunukan, dirangkai dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PKS Nunukan.

Menurut Burhanuddin, DPC kecamatan adalah ujung tombak partai dalam memenangkan pemilu ataupun pilkada. Dari 21 kecamatan di Kabupaten Nunukan, PKS telah memiliki  DPC di 12 kecamatan, semuanya siap bekerja keras.

“DPC PKS belum terbentuk di 9 kecamatan, antara lain di Kecamatan Krayan, Lumbis Hulu, Lumbis Pensiangan. DPD akan mengupayakan memiliki kader dulu di kecamatan itu, kemudian baru membentuk DPC,” katanya.

Burhanuddin mengatakan, dalam Rakerda akan disusun program kerja partai dan strategi untuk mencapai target partai di DPRD Nunukan dan DPRD Kaltara. Tiap-tiap DPC diminta menyampaikan program kerja maupun strategi dalam mencari kader sebanyak-banyaknya, dan menyusun langkah konkret memenangkan tiap pemilihan baik legislatif ataupun pilkada.

“Kita harus terus maju dan berkembang di tiap daerah, gelorakan tagline PKS “Bersama Melayani Rakyat,” ujar  anggota DPRD Nunukan ini.

Burhanuddin menuturkan, PKS memiliki wajah baru dan pemikiran baru dalam memajukan partai.  PKS tidak lagi mengharuskan pengurus ataupun kader agama muslim, semua agama bisa bergabung membangun partai. Sekarang kepengurusan PKS terbuka untuk semua agama dan golongan masyarakat.

“Selama orang mau bergabung dengan PKS, maka bisa dikatakan kader, tapi tetap ada tahapan-tahapan pelatihan kaderisasi pemula, siaga, muda, madya dan pratama,” ucapnya.

Dalam hal mengembangkan partai,  PKS di seluruh Indonesia tidak lagi melihat identitas agama. PKS kini telah berkembang ke arah nasionalis, mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan pengamalan sila – sila Pancasila secara luas dalam kehidupan bermasyarakat dan berpartai.

“PKS tetap menjunjung tinggi agama, namun secara kepengurusan berbentuk nasionalis berazaskan Pancasila,” jelasnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: