Pemkab Data Ulang Spot Selam di Pulau Maratua

aa

aa
Wakil Bupati Berau, H Agus Tantono membuka seminar Directory Diving Spots di Pulau Maratua, Jum’at (15/11). (Foto Humas Pemkab Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Pemerintah Kabupaten Berau melakukan pendataan ulang spot-spot diving  untuk mendapatkan spot unggulan yang berada di objek wisata bahari. Langkah ini diambil untuk memetakan secara pasti spot diving yang ada serta jumlahnya sebagai referensi bagi para pecinta selam yang ingin berkunjung ke Berau.

Rencana ini disampaikan Wakil Bupati Berau, H Agus Tantono saat membuka seminar Directory Diving Spots di Pulau Maratua, Jum’at (15/11) lalu, dihadiri para diver lokal dan luar.Seminar  sekaligus membahas titik-titik penyelaman di Pulau Maratua dan sekitarnya yang selama ini menjadi lokasi unggulan bagi wisatawan.

Agus menyampaikan, pendataan ulang spot selam bakal menjadi bagian dalam promosi wisata, dari itu perlu diperbaharui kembali agar terlihat dengan jelas, baik  jumlah dan lokasinya. “Sangat banyak spot selam yang ada di Maratua dan sekitarnya. Dengan data yang valid tentu bakal memudahkan para diver saat berkunjung,” ujarnya.

Pendataan in sangat penting dilakukan, karena informasi yang ditampilkan nantinya menjadi pertimbangan para penyelam. Saat ini masih banyak spot yang belum terdata dan itu  cukup menantang dan menarik untuk dijelajahi.

“Saya pernah dapat informasi bahwa ada lokasi jangkar kapal perang. Ini menarik untuk diselami. Namun lokasinya masih belum ketahuan pasti. Nah yang seprti ini perlu didata kembali,” kata Agus.

Wakil Bupati Berau, H Agus Tantono: “Kedepan jumlah penyelam yang akan menyelan di satu titik akan diatur.” (Foto Humas Pemkab Berau)

Selain pendataan ulang spot selam, Wabub juga menyampaikan bahwa perlu disusun juga mengenai aturan di masing-masing spot selam. Maratua memiliki spot unggulan seperti channel, dan banyak penyelam yang datang ke sana. Dan yang sering terjadi adalah lokasi ini menjadi sangat ramai pada saat-saat tertentu.

“Jadi di bawah itu seperti pasar. Tidak bisa lagi menikmati keindahannya dengan tenang. Ini yang perlu diatur lagi. Seperti dibuatkan jadwal, sehingga tidak masuk semuanya ke sana,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani menyampaikan bahwa hasil dari pendataan ulang spot selam ini akan diterbitkan dalam bentuk buku. Ini lah yang akan disebarkan sebagai alat promosi wisata.

Data yang dibutuhkan tidak hanya koordinatnya saja, tapi juga kehidupan bawah laut yang ada di sana. “Misalnya di spot ini apa saja yang dapat dilihat, seperti baracuda, ikan hiu, atau penyu. Informasi ini yang menggambarkan spot selam ini. Jadi setiap spot punya keunggulan masing-masing,” pungkasnya. (ana/adv)