Pemkab Kutim Kolaborasi dengan KPC Bentuk Tim Ikon Tambang

aa
Pemkab Kutim dan KPC Rakor Pembentukan Tim Ikon Tambang, Diruang Tempudau, Kantor Bupati (Foto : Wak Hedir/Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA-Pemerintah Kutai Timur (Kutim) dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC)  rapat koordinasi pembentuk Ikon Tambang, Rabu (31/1/2019) diruang Tempudau, Kantor Bupati, Pusat Perkantoran Pemkab Kutim.

Rakor kali ini membahas program Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Kutim, yang berkeinginan memajang salah satu unit alat berat milik PT KPC yakni Off Highway Truck merek Liebherr, dengan panjang 14,5 meter, lebar 7,8 meter, tinggi 7,4 dan berat total 260 ton. Peletakannya di Polder Ilham Maulana, yang akan menjadi salah Ikon Tambang di Kutim.

Wakil Bupati H Kasmidi Bulang yang juga sebagai Pembina Perhapi Kutim mengatakan penempatan alat berat tentunya akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Kutim maupun orang diluar. “Jika ada  orang dari luar datang ke Sangatta, wajib pasti foto dimonumen (alat berat) ikon tambang Kutim ini nantinya. Disamping itu, bisa menjadi tempat edukasi bagi anak-anak sekolah,” kata Kasmidi.

Ikon tambang tersebut, ditargetkan  Oktober nanti sudah ada di Polder. Untuk itu, Wabup dalam kesempatan itu meminta agar kepengurusan tim pembangunan segera dibentuk. Sehingga apa yang menjadi tugas Pemkab maupun KPC bisa lebih dipahami dan segera ditindak lanjuti.

Sebelumnya, rencana peletakan batu pertama monumen tambang telah dilakukan oleh Bupati H Ismunandar, pada  12 Oktober 2018 lalu. Saat itu, Bupati berharap kendaraan besar milik KPC tersebut, sebelum Porprov 2018 sudah bisa diletakkan disana. Namun ternyata, pemindahan alat berat tersebut tidak semudah yang dibayangkan.

Seperti yang dipaparkan Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Kutim, Seno Syahrin, bahwa urusan tidak mudah. Harus melalui proses rise assessment (penilaian resiko) dan perijinannya harus sampai ke pimpinan di Jakarta. Untuk perijinan dari pihak KPC telah selesai diurus. “Dari Pemkab Kutim Dishub dan PU kita perlu informasi kemampuan jalan yang bisa dilewati dengan kapasitas berat sampai dengan berapa. Serta pengawalan dari Polres Kutim untuk buka tutup jalan,” ungkap Seno.

Sementara Ketua Ikon Tambang Agus Siswanto, menjelaskan, alat berat tersebut  dipotong menjadi 12 bagian dan proses pengerjaan sudah 75 persen. Kemudian akan diangkut dengan trailer melalui rute Yos Sudarso – Jalan Pendidikan – Jalan Dayung. Alat tersebut akan dirakit  mulai dari April – Agustus. “Jika cuaca mendukung, perakitan diperkirakan sampai Agustus, diharapkan pada Oktober nanti alat berat ini sudah berdiri dengan gaganya,” sebut Agus.

Agus yakin jika alat berat tersebut sudah berdiri, tentunya akan menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh warga, baik dari  Sangatta maupun dari luar. Banyak peluang usaha bagi UKM untuk menjual makanan dan minuman disana serta tidak menutup kemungkinan juga bagi fotografer. (hms15)