
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Nunukan, Kalimantan Utara, mengapresiasi kegiatan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) Bank Kaltimtara Nunukan dalam memberikan literasi dan inklusi keuangan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“PMI adalah penyumbang devisa terbesar bagi negara. Penting kiranya bagi mereka mendapatkan literasi dan inklusi keuangan,” kata Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan, Jabbar, Kamis (26/06/2025).
Jabbar menuturkan, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) tahun 2023, devisa negara dari PMI mencapai Rp230,81 triliun. Jumlah ini setara dengan sekitar 10 % dari total cadangan devisa negara Indonesia.
Kontribusi pekerja migran terhadap pendapatan negara tersebut sangat signifikan, bahkan menjadikannya sebagai pentumbang devisa terbesar kedua setelah sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Indonesia.
Pemerintah Nunukan menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Bank Kaltimtara yang memiliki komitmen dalam turut serta mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas dengan sasaran pekerja migran.
“Saya rasa Bank Kaltimtara sangat tepat menyasar pekerja migran dalam program Gencarkan, mereka butuh informasi, literasi dan inklusi keuangan yang tepat,” sebutnya.
Selaku pemerintah Daerah saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Bank Kaltimtara yang memiliki komitmen turut serta mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas”, tambahnya.
Jabbar berharap berharap program Gencarkan Bank Kaltimtara di Nunukan dapat tercapai sesuai tujuan dan mampu meningkatkan kesadaran serta pengetahuan pekerja migran maupun masyarakat tentang pengelolaan keuangan.
Kelola keuangan dengan bijak dan efektif. Jangan lupa akses ke layanan keuangan formal agar mengurangi resiko keuangan,” tuturnya.
Kepala Divisi Pengawasan Perilaku dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltimra, Yulianta menerangkan salah satu segmen sasaran program OJK adalah para migran yang merupakan pahlawan bagi keluarga dan pahlawan devisa bagi negara.
“Keuangan pekerja migran yang diperoleh dari bekerja di luar negeri harus dikelola dengan baik, kurangi risiko keuangan dan jangan bermain judi online,” pesannya.
Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan | Advertorial
Tag: Keuangan